Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Empat Pembenci Pep Guardiola

By Ade Jayadireja - Selasa, 2 Februari 2016 | 06:21 WIB
Pep Guardiola mendampingi pasukan Bayern Muenchen dalam pertandingan persahabatan kontra Valencia di National Stadium, Beijing, China, 18 Juli 2015. (LINTAO ZHANG/GETTY IMAGES)

Pep Guardiola menghiasai beragam media olahraga usai diumumkan sebagai suksesor pelatih Manchester City, Manuel Pellegrini, Senin (1/2/2016). Ia akan menangani Sergio Aguero dkk mulai musim 2016-2017.

City menjadi klub profesional ketiga bagi Guardiola. Sebelumnya, ia pernah mencicipi jabatan pelatih di Barcelona dan Bayern Muenchen.

Sejak menjalani debut sebagai pelatih bersama Barca pada 2008, Guardiola diketahui punya beberapa musuh. Tak hanya pemain yang membenci pria berkepala plontos itu, tetapi juga rekan seprofesi.

Berikut ini 4 tokoh sepak bola yang membenci Guardiola.

1. Jose Mourinho


Reaksi Jose Mourinho saat memimpin Chelsea menghadapi Porto dalam duel Liga Champions, 9 Desember 2015.(CLIVE MASON/GETTY IMAGES)

Dalam wawancara dengan koran Italia, La Gazzetta dello Sport, Jose Mourinho menyebut Guardiola sebagai salah satu pelatih yang ia benci. Mantan manajer Chelsea itu mengatakan bahwa Guardiola adalah sosok botak yang tak menyukai sepak bola.

"Jika Anda benar-benar mencintai apa yang Anda lakukan, jangan sampai anda kehilangan rambut. Lihat saja Pep. Dia menjadi botak karena tidak menyukai sepak bola,” kata Mourinho.

Guardiola dan Mourinho sering terlibat perang kata-kata ketika keduanya masih menangani Barcelona dan Real Madrid selama rentang waktu 2010-2013.

Percik api kebencian kedua pelatih berawal di forum pelatih elite yang diselenggarakan UEFA pada 11 September 2014. Saat itu, Guardiola mengusulkan rumput lapangan dibuat 1,5 sentimeter lebih tinggi agar laju bola semakin cepat, tetapi Mourinho tak sepakat.

2. Mario Mandzukic


Striker Juventus, Mario Mandzukic, merayakan gol keduanya ke gawang Carpi dalam laga Serie A di Stadion Alberto Braglia pada Minggu (20/12).(DINO PANATO/GETTY IMAGES)

Mario Mandzukic menjadi pihak yang dirugikan dengan kedatangan Guardiola ke Bayern Muenchen pada musim panas 2013. Merasa tak nyaman dengan taktik sang pelatih, striker asal Kroasia itu akhirnya hengkang ke Atletico Madrid setahun kemudian.

Pada masa kepemimpinan pelatih sebelumnya, Jupp Heynckes, Muenchen sukses meraih treble pada musim 2012-2013. Mandzukic ikut berkotribusi 22 gol pada musim tersebut.

"Guardiola membuat saya kecewa karena dia tidak memperlakukan saya dengan rasa hormat. Bayern dua kali lebih bagus ketika ditangani Heynckes," ucap Mandzukic kepada Sportske Novosti.

3. Zlatan Ibrahimovic


Penyerang Argentina, Lionel Messi, meryakan gol bersama Zlatan Ibrahimovic pada laga Liga Champions Barcelona kontra Dynamo Kyiv di Camp Nou, 29 September 2009(JOSEP LAGO/AFP)

Mandzukic bukan pemain pertama yang terang-terangan menyatakan tidak suka dengan Guardiola. Sebelumnya, Zlatan Ibrahimovic pernah mengungkapkan hal serupa terhadap bekas pelatihnya ketika di Barcelona itu.

Dalam buku biografinya yang berjudul I am Zlatan Ibrahimovic, Ibra membuka keburukan Guardiola. Salah satu isi curahan hati striker Paris Saint-Germain tersebut adalah tentang Guardiola yang menurutnya terlalu menganakemaskan Lionel Messi.

“Messi meminta dimainkan di posisi lain. Dia ingin bermain sebagai penyerang tengah dan tak sulit baginya mendapatkan itu. Akibatnya, saya yang terpinggirkan dan bermain tak sesuai karakter saya,” ucap Ibrahimovic.

Kisah Ibrahimovic di Barcelona tak berlangsung lama. Setelah bermain di bawah arahan Guardiola selama satu musim (2009-2010), ia hengkang ke AC Milan.

4. Samuel Eto'o


Selebrasi unik Samuel Eto'o usai mencetak gol kedua Internazionale ke gawang TP Mazembe di laga final di Stadion Zayed Sports City, Uni Emirat Arab, 18 Desember 2010.(KARIM JAAFAR/AFP)

Selain Ibrahimovic dan Mandzukic, Samuel Eto'o juga memendam benci kepada Guardiola. Ia merasakan sentuhan tangan dingin Pep di Barcelona hanya selama semusim, yakni pada 2008-2009.

Eto’o menganggap Guardiola sebagai sosok pengecut lantaran tak pernah berani berbicara secara terbuka kepadanya.

“Guardiola tidak pernah memiliki keberanian mengatakan hal apapun di depan saya. Dia menyampai sesuatu kepada saya melalui  pemain lain,” ungkap Eto’o seperti dikutip Sport Mole.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P