Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eric Cantona, Terry Venables, dan Sejarah Jendela Transfer Pemain

By Beri Bagja - Senin, 1 Februari 2016 | 19:34 WIB
Aksi Eric Cantona pada duel Manchester United lawan Crystal Palace dalam laga Premiership di Selhurst Park, 28 Maret 1998. (MIKE HEWITT/GETTY IMAGES)

Sistem perpindahan pemain dalam jendela transfer saat ini merupakan hasil revisi dari beberapa lapis regulasi sebelumnya. Dulu, klub bisa sesuka hati merekrut pemain di tengah-tengah kompetisi sepanjang musim.

Pada 26 November 1992, Manchester United meresmikan salah satu rekrutan tersukses dalam sejarah mereka, Eric Cantona. King Eric dicomot dari klub seteru, Leeds United, ketika kompetisi Premier League 1992-1993 berjalan 16 pekan.

Transaksi momumental tersebut tak akan terwujud jika dilakukan pada zaman sekarang. Ketika itu, para pemain di klub Inggris bisa ditransfer selama kompetisi berlangsung hingga 31 Maret setiap tahunnya.

Sebelum sepak bola profesional diterapkan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) pada 1885, para pemain bahkan bebas melakoni laga bersama beberapa klub dalam satu periode kompetisi.

Cikal bakal aturan transfer bisa ditelusuri dari keputusan FA memperkenalkan sistem registrasi pemain. Dengan sistem itu, setiap pemain harus didaftarkan untuk satu klub saja per musim.

Mereka tak diperbolehkan memperkuat tim lain dalam musim yang sama tanpa persetujuan FA dan klub yang telah mendaftarkannya.

Peran Terry Venables


Terry Venables (kanan) bersama Alan Sugar berpose dengan trofi Piala FA untuk Totteham Hotspur, 22 Juni 1991.(NICK POTTS/GETTY IMAGES)

Keganjilan dirasakan sejumlah klub dengan kekuatan finansial menengah ke bawah, terutama sekitar Desember 1992.

Tiadanya pembatasan waktu membuat klub berkantong tebal leluasa mencaplok pemain dari tim rival, bahkan ketika liga memasuki periode krusial di pekan-pekan terakhir. Pemicu utamanya jelas gelontoran uang.