Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Adnan Januzaj Terlena Pujian Berlebihan

By Sabtu, 16 Januari 2016 | 14:33 WIB
Adnan Januzaj, saat berlatih bersama Manchester United di Stadion Jan Breydel pada 25 Agustus 2015. (DEAN MOUHTAROPOULOS/GETTY IMAGES)

Bila perkataan Tuchel benar, sikap Januzaj itu mencerminkan seseorang yang terlena akan pujian dan terlalu puas akan diri sendiri.

Sikap tersebut sesungguhnya sudah terlihat sebelum Januzaj dipinjamkan ke Dortmund.

Manajer United, Louis van Gaal, mengatakan Januzaj memilih bermain sebagai pinjaman di Dortmund karena tidak nyaman berperan sebagai pemain nomor 9 atau nomor 10.

"Saya sudah lebih dulu mengatakan kepadanya bahwa pergi ke Dortmund adalah risiko besar. Saya menginginkannya di EPL, tapi dia memilih Dortmund. Saya yakin dia punya talenta untuk bermain, tapi dia harus belajar banyak hal, termasuk karakter," ujar Van Gaal di Sky Sports.

Sebelum pergi ke Dortmund, Januzaj tampil cukup baik bagi United dengan menyarangkan satu gol dari dua penampilan di EPL musim ini.

Tak heran, Van Gaal menegaskan dirinya masih percaya kepada Januzaj. Kini keputusan untuk berkembang menjadi pesepak bola yang lebih baik lagi ada pada Januzaj.

"Adnan meminta kesempatan kedua. United adalah klub yang peduli kepada semua pemain. Saya percaya kepada talenta Adnan," ujar Van Gaal.

Belajar dari Pogba

Akademi United sudah lama tidak menghasilkan pemain berkelas yang tembus ke tim utama macam Giggs, Paul Scholes, Gary Neville, dan David Beckham.

Jebolan akademi United terbaik saat ini justru tak lagi menjadi bagian dari Old Trafford. Sosok yang dimaksud ialah Paul Pogba.

Meninggalkan United pada 2012 demi Juventus, pemain berusia 22 tahun itu adalah sosok di balik kesuksesan Si Nyonya Tua meraih tiga titel Serie A beruntun dan menjadi finalis Liga Champion 2014/15.