Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sementara itu, pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra, tak gentar meski pertandingan berikutnya akan dihadiri puluhan ribu Aremania. Menurut Jafri, mental anak-anak asuhnya telah terasah selama mengikuti Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman.
"Dari 16 pertandingan selama dua turnamen ini, kami baru tiga kali tampil di kandang. Sisanya kami selalu main tandang dan selalu lolos sampai semifi nal," kata Jafri.
Ia menilai karakter Arema saat bermain di kandangnya tak jauh berbeda dari Persib Bandung. Tim seperti itu, lanjut dia, memiliki basis suporter besar sehingga dapat menciutkan mental Mitra Kukar.
"Saya memiliki pengalaman bermain di hadapan banyak suporter saat di Bandung. Hal itu sudah dipelajari dan hasilnya akan kita lihat nanti," tuturnya.
Waktu sepekan menuju semifinal kedua juga telah dimanfaatkan untuk mengupas kelemahan tim secara keseluruhan.
Pada leg pertama, Jafri menyebut timnya mesti dievaluasi dari segala aspek. "Banyak sekali evaluasinya, termasuk soal organisasi dan komunikasi. Semua lini masih harus diperbaiki," ujar dia, Ia pun mengaku akan merombak total strategi yang dipakai pada leg pertama.
Sebab menurutnya, tim lawan mulai membaca karakter pemainan Naga Mekes.
"Kami harus merombak strategi secara khusus untuk laga tandang. Begitu pun Arema, yang pasti akan memilih mengubah strategi," tutur Jafri.
Hingga Senin (11/1), pemain andalan Mitra Kukar, Patrick Dos Santos Cruz, masih mengalami cedera bahu. Sosok yang kini tengah menjadi pencetak gol terbanyak di PJS tersebut (7 gol) bakal menjadi incaran para penggawa lini belakang Singo Edan.
"Dia hanya mengalami sedikit benturan di bahu kanan. Semoga bisa diturunkan di laga berikutnya," ujar Jafri.
Penulis: Iwan Setiawan/Persiana Galih