Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alasan Luciano Spalletti Bakal Membawa AS Roma Bangkit

By Beri Bagja - Jumat, 15 Januari 2016 | 15:27 WIB
Ekspresi Luciano Spalletti saat memimpin Zenit St. Petersburg menghadapi Volga Nizhny dalam partai Liga Rusia, 19 Mei 2013. (Mike Kireev/Epsilon/Getty Images)

Hal itu berbeda dengan Spalletti, yang lebih kaya dengan variasi taktik. Sepanjang musim 2006-2007 atau periode tersuksesnya di Roma, ia memakai 4-3-2-1, 4-2-3-1, 4-1-3-2, 4-3-3, hingga 4-1-4-1.

Metode adaptif ini diyakini sebagai solusi memberdayakan kualitas personel sesuai kebutuhan permainan.

Maksimalkan Pemain


Aksi Francesco Totti melawan Sassuolo di Olimpico, Roma, 20 September 2015. (Paolo Bruno/Getty Images)

Spalletti ialah orang yang berjasa besar mengubah peran Francesco Totti dari sosok trequartista ulung di Italia menjadi prima punta alias penyerang tengah yang subur. Inovasi itu terjadi di musim 2006-2007. 

Oleh Spalletti, Totti sering dipasang sebagai bomber tunggal dalam skema 4-2-3-1. Sang kapten pun sukses menjalankan tugas tersebut dan mengakhiri musim sebagai raja gol Serie A.

Keahlian memaksimalkan potensi pemain itulah yang menjadi nilai plus Spalletti. Siapa tahu dengan masuknya sang pelatih, Totti dapat kembali vital menyokong klub meski sudah memasuki usia senja.

Atau, nantikan pula bagaimana cara Spalletti membangkitkan Edin Dzeko dan Mohamed Salah.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P