Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juventus mencari kemenangan ke-10 secara beruntun di Serie A 2015/16 saat menyambangi Stadion Friuli, kandang Udinese, Minggu (17/1).
Rentetan raihan positif Juventus, yang berlangsung sejak awal November 2015 sampai kemenangan 2-1 atas Sampdoria (10/1), pastinya melecut semangat Sang Kuda Zebra untuk melanjutkan tren tersebut.
Terlebih pencapaian belakangan telah sukses mengembalikan mereka ke jalur perebutan scudetto.
Sebelum sembilan kemenangan beruntun terjadi, Juve berada di peringkat 12. Kini, sang juara bertahan bercokol di tempat kedua, tertinggal dua angka dari pemimpin klasemen Napoli.
“Ada orang yang sempat mengatakan Juventus telah tersisih dari perburuan gelar. Kini, hal itu tak lagi menjadi pembahasan. Kami ingin menulis nama di sejarah klub dengan memenangi lima scudetto beruntun,” ucap bek tengah Juve, Leonardo Bonucci, kepada Premium Sport.
[video]https://video.kompas.com/e/4697710179001_ackom_pballball[/video]
Berdasarkan performa terkini, Juve seharusnya dapat mengalahkan Udinese. Pasukan Massimiliano Allegri punya catatan tandang yang cukup baik.
Dari 10 laga tandang di Serie A musim ini, Juventus mengemas 19 poin hasil dari enam kemenangan dan satu seri.
Rekor tandang itu hanya kalah dari Internazionale, yang meraup 20 angka dari enam kemenangan dan dua imbang di sembilan gim luar rumah.
Di sisi lain, Udinese belum menampilkan permainan yang mengesankan di setiap pekan.
Tim tuan rumah yang berjulukan Zebra Kecil baru menelan kekalahan 1-2 dari penghuni zona degradasi, Carpi, pada pekan ke-19.
Dengan segala keunggulan tersebut, Juve dapat mudah “menyentil” Udinese, yang belakangan usil mengusik performa mereka di liga.
[video]https://video.kompas.com/e/4687976464001_ackom_pballball[/video]
Dalam dua pertemuan terkini, Juve tak bisa mengalahkan Udinese. Bentrokan terakhir kedua tim bahkan berakhir kekalahan bagi Juve, yakni pada gim pembuka Serie A 2015/16.
Untuk mengakhiri rekor buruk atas Udinese itu, Juventus akan kembali bersenjatakan dua pemain tertajam mereka di lini depan.
Mario Mandzukic, yang absen di dua laga tahun ini karena cedera, telah kembali berduet dengan Paulo Dybala. Kedua striker itu masing-masing telah mengemas enam dan sembilan gol di liga musim ini.
Spirit Stadion Baru
Satu fakta lain yang menguntungkan Juventus adalah rekor kandang Udinese musim ini jelek.
Total sembilan kali menjamu lawan, Antonio Di Natale dkk. cuma bisa menang tiga kali.
Udinese berada di urutan ke-17 klasemen partai kandang Serie A 2015/16.
Meski begitu, ada satu faktor krusial yang dapat mendongkrak moral Udinese untuk mengalahkan Juventus.
Tepat pada pertandingan akhir pekan ini, Stadion Friuli yang baru tuntas direnovasi dibuka sepenuhnya untuk publik.
Udinese merupakan tim kedua di Italia setelah Juventus yang telah memiliki stadion sendiri.
Antusiasme fan Udinese merasakan stadion baru milik sendiri sudah terlihat.
Tiket laga melawan Juventus telah habis. Hal ini berarti ada 25 ribu penonton, sesuai kapasitas maksimal Stadion Friuli, yang akan menyaksikan langsung partai ini.
Juventus tentu tahu betul arti spirit stadion baru. Ketika membuka J-Stadium untuk pertama kali pada awal 2011/12, stadion itu langsung bertuah.
Juve mengakhiri Serie A musim tersebut dengan status tak terkalahkan.
Faktor nonteknis seperti itu sangat disadari Allegri sehingga ia enggan meremehkan Udinese.
“Udinese akan memberikan ujian yang sulit bagi kami di pekan yang penting bagi mereka. Meski baru kalah dari Carpi, mereka dalam performa baik dan pasti ingin merayakan pembukaan stadium baru secara positif,” ujar Allegri di situs Juventus.
Penulis: Theresia Simanjuntak