Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mempertanyakan Status Pertahanan Terbaik Inter Milan

By Sabtu, 23 Januari 2016 | 11:46 WIB
Samir Handanovic, pemain terbaik inter musim ini. Inset: Genzo Wakabayashi. (DINO PANATO/GETTY IMAGES)

[video]https://video.kompas.com/e/4708145568001_ackom_pballball[/video]

Total, Handa membuat 76 penyelamatan. Di antara tiga tim teratas, ia merupakan pengoleksi penyelamatan tertinggi.

Gigi Buffon (Juventus) dan Pepe Reina (Napoli) cuma membuat 34 penyelamatan!

Seharusnya, tim yang menyebut diri memiliki pertahanan terbaik adalah tim yang sanggup membatasi peluang lawan. Dari sisi ini, Inter ternyata tidak lebih baik dari tim promosi dan penghuni zona degradasi, Carpi!

Rata-rata Inter membiarkan lawan melepas 12,7 tembakan. Carpi sedikit lebih baik dengan rata-rata 12,5 kali.

Saat melawan Sassuolo, Inter menderita 15 tembakan. Di laga kontra Atalanta, I Nerazzurri menerima 17 tembakan.

Kondisi itu berarti pelatih Roberto Mancini tidak membuat sistem yang sanggup menyaring serangan lawan secara efektif.

Sebagai perbandingan, Fiorentina dan Juventus merupakan tim yang paling sedikit menderita tembakan dengan rata-rata 8,7 serta 8,8 per pertandingan.

"Saya tidak suka dengan sikap para pemain. Mereka seperti tim yang hanya ingin menghindari kekalahan. Para pemain seperti membiarkan lawan berkembang. Penyelesaian masalah tersebut tak melulu soal kedalaman skuat, melainkan perubahan sikap," ujar legenda Inter, Giuseppe Bergomi, kepada Sky Sports.

Problem Serangan