Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Empat Alasan Inter Milan Harus Merekrut Eder daripada Lavezzi

By Beri Bagja - Rabu, 6 Januari 2016 | 19:52 WIB
Aksi Eder dalam partai Serie A antara Sampdoria lawan Chievo, 27 April 2014. (Marco Luzzani/Getty Images)

Menurut anggaran gaji awal musim ini, Eder cuma mengantongi 900 ribu euro per tahun. Kalau dibandingkan dengan kondisi di Inter, gaji Eder bahkan lebih kecil dari pemain pelapis seperti Dodo, yang beroleh 1,2 juta euro per tahun.


Ezequiel Lavezzi (kanan), berduel dengan gelandang Napoli, Jorginho, dalam partai uji coba pramusim, 11 Agustus 2014 di Napoli.(Giuseppe Bellini/Getty Image)

Prospek Karier

Usia Lavezzi dan Eder tidak berbeda jauh. El Pocho berumur 30 tahun, hanya lebih tua 18 bulan dari Eder. Akan tetapi, bentangan prospek karier Eder tampak lebih jauh. Lavezzi kini memperkuat klub kaya sekelas PSG.

Klub Prancis itu termasuk salah satu institusi dengan kemapanan finansial terbaik di Eropa. Karena itu, hijrah ke Inter sepertinya bermakna sebuah kemunduran jika aspek ekonomi dijadikan patokan.

Lain halnya dengan Eder. Pria kelahiran Brasil itu sangat termotivasi hijrah ke Inter karena menjanjikan peningkatan karier signifikan.

Sepanjang karier, dia hanya memperkuat klub semenjana seperti Empoli, Frosinone, atau Brescia sebelum ke Sampdoria.

"Saya senang dihubungkan dengan Inter. Mereka klub besar. Tidak ada yang konkret saat ini, tapi saya siap mendiskusikannya dengan agen saya," ujar Eder.

Momentum Terkini

Melihat performa terkini sebagai referensi, Eder juga tampak lebih menjanjikan. Musim ini, ia melesat dengan torehan 11 gol dalam 16 penampilan di liga. Bandingkan dengan catatan Lavezzi, yang baru mengukir dua gol dalam 15 partai.