Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Zinedine Zidane melakoni debut gemilang sebagai pelatih Madrid berkat kemenangan lima gol tanpa balas kontra Deportivo. Tapi, bukan berarti segala sesuatunya akan tetap berlangsung mulus tanpa ganjalan hingga musim berakhir.
Pekan lalu, Zidane melakukan sedikit perubahan pada tim yang ia warisi dari Rafael Benitez.
Bila pelatih terdahulu belakangan memilih skema 4-3-3, Zizou kelihatannya lebih menyukai formasi 4-2-3-1.
Perubahan formasi ini tentu bukan alasan tunggal kemenangan telak atas Depor. Gaya bermain Sergio Ramos cs. sebenarnya tidak berbeda dengan ketika ditukangi Benitez.
Hanya, pemain Madrid tampil dengan suasana hati yang lebih baik dan itu yang terlihat di lapangan.
Kemenangan telak atas Deportivo mungkin membuat Zidane yakin dengan opsi tanpa gelandang bertahan murni sebagaimana kebiasaannya saat menukangi tim Madrid Castilla.
Namun, keteguhan sang pelatih tidak lantas bisa dijadikan jaminan tempat bagi pemain yang diturunkan pada sepak mula laga kontra Deportivo.
Komposisi pada tiga sektor selain kiper masih bisa berubah. Beberapa pemain masih dalam periode ujian ala Zidane.
Mentor
Salah satu faktor yang menambah gairah suporter Madrid tak lain kembalinya keganasan trio lini depan, terutama Karim Benzema.
Striker asal Prancis ini telah mengemas 6 gol dalam 4 duel pamungkas di La Liga dan 11 gol sepanjang 7 laga pamungkas di semua ajang.
Hanya, masalah pada Benzema selama di Madrid tak lain inkonsistensinya. Di bawah Zidane, Benzema tak boleh mengulangi kebiasaan buruk itu.
Zidane dan Benz boleh jadi sama-sama dari Prancis. Namun, sejak berkarier di level manajemen Madrid, Zizou dikenal dekat dengan bomber muda Jese Rodriguez.
Ketika menjadi asisten Carlo Ancelotti di musim 2013/14, Zidane ditugasi Presiden Florentino Perez sebagai mentor Jese.
Reporter koran Marca, Hugo Cerezo, melaporkan betapa keduanya kerap tetap di lapangan selepas latihan di mana Zidane banyak memberi masukan tentang pergerakan, trik melewati pengawalan lawan, maupun teknik tembakan Jese.
[video]https://video.kompas.com/e/4708417769001_ackom_pballball[/video]
Hasilnya, jebolan akademi junior Los Merengues ini bisa mengemas 8 gol (5 di La Liga). Koleksi itu semestinya bisa bertambah bila musim Jese tak berakhir lebih cepat karena dihantam cedera lutut sangat parah.
Jese tak punya tempat di Madrid-nya Benitez. Tapi, kehadiran Zidane akan menjadi kesempatan kedua buat bomber timnas junior Spanyol tersebut.
Jese akan terpacu memanfaatkan setiap peluang saat Benzema lengah. Anak muda 22 tahun ini bahkan bisa mengancam posisi Gareth Bale.
Di laga kontra Deportivo, pemain yang disebut terakhir ini tampil di sisi kanan kendati dibebaskan menusuk setiap melihat celah.
Hanya, Zidane sudah tegas menyebut bahwa Bale harus ikut bertahan seperti pemain lain saat Madrid tidak menguasai bola.
Jangan lupa betapa keengganan Bale melakukan aksi defensif sempat membuat pemain lain kesal padanya.
Program Latihan
Penghuni pos gelandang serang di belakang striker pun masih menjadi perdebatan di benak Zidane. Pekan lalu, peran ini diemban dengan baik oleh Isco, pemain yang kerap tersingkir di era Benitez.
Bokong Isco tetap menempel di bangku cadangan pada tiga laga sebelum kontra Deportivo.
Semasa kecil, Isco sangat mengidolakan Zidane. Hal itu tentu akan semakin memotivasi sang pemain untuk tak membiarkan kesempatan kedua yang ada di depan matanya melayang begitu saja.
Setidaknya, Isco mesti berdoa agar sang rival internal, James Rodriguez, tidak tampil bagus bila Zidane memberlakukan rotasi.
Sang pelatih sebenarnya disebut sudah menganggap James tidak dalam kondisi yang bagus untuk menjadi pemain penting buat Madrid.
Zidane kesal dengan kehidupan malam James, kegemarannya akan kemewahan, serta bobotnya yang berlebih.
Kondisi fisik James bahkan disebut sebagai alasan hingga Zidane menetapkan program latihan keras bagi pemain Madrid.
Hanya, sebagaimana dilansir Marca, Zidane kemungkinan bakal memberi kesempatan bagi James saat menghadapi Gijon pada Minggu (17/1).
Satu posisi lagi yang tengah ditimbang-timbang Zidane tak lain di jantung pertahanan. Duet Sergio Ramos-Pepe memang sulit dibantah ketangguhannya.
Tapi, Madrid juga masih punya satu bek tengah potensial bernama Raphael Varane. Inilah anak muda yang membuat Zidane rela meneleponnya secara pribadi agar Varane mau hijrah dari Lens ke Madrid.
COPE melaporkan bahwa Sergio Ramos masih bermasalah dengan cedera bahu.
Bila Ramos diistirahatkan akhir pekan nanti, opsi yang mungkin dijalani mengingat Los Blancos berhadapan dengan tim papan bawah, Zidane bisa jadi akan bisa menentukan pilihan setelah melihat langsung ‘rivalitas’ Pepe dengan Varane.
Penulis: Andrew Sihombing