Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada 20 Desember 2009, tepatnya di pekan ke-17 Serie A 2009-2010, sepakan kaki kanan pemain nomor sembilan Internazionale, Samuel Eto'o, menentukan kemenangan tim berjulukan Il Biscione (Sang Ular Besar) itu atas Lazio.
Inter racikan Jose Mourinho menekuk Lazio 1-0 dan berhak duduk sendirian di puncak klasemen Serie A ketika Natal 2009 tiba.
Berselang enam tahun, Il Biscione sukses memberikan supporter hadiah Natal serupa, yakni status sebagai capolista (pemimpin klasemen), terlepas dari hasil yang akan mereka peroleh pada pekan ke-17 Serie A 2015-2016 kontra Lazio di Giuseppe Meazza, Minggu (20/12/2015).
Situasi tersebut bisa terjadi karena Inter besutan Roberto Mancini kini mengantongi keunggulan empat angka dari Fiorentina (32poin) dan Napoli (32).
Inter racikan Mancini punya sejumlah kemiripan lain dengan tim legendaris yang meraih treble pada 2009-2010.
Il Biscione sekarang sudah mengantongi 17 poin dari laga tandang atau lebih banyak sebiji dari anak asuh Mourinho enam tahun silam.
Similaritas juga terlihat dari rapor kebobolan.
Sampai Pekan ke 16 Serie, Inter pimpinan Mancini baru kemasukan 9 gol (rata-rata 0,56 gol kebobolan per gim) sementara gawang skuat II Biscione arahan Mourinho bobol 14 kali (0,82)
Ingin Setara
Namun, Inter polesan Mancini barangkali tak puas hanya menjadi mirip dengan tim Mourinho yang sukses mengakhiri Serie A 2009-2010 sebagai kampiun. Mereka tentu ingin menjadi serupa.