Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Para Gelandang Tangguh Inter Milan Bagai Pisau Bermata Dua

By Kamis, 24 Desember 2015 | 15:48 WIB
Gelandang Inter Milan, Felipe Melo, merayakan golnya ke gawang Hellas Verona, 23 September 2015. (Tullio M. Puglia/Getty Images)

Roberto Mancini membangun Inter dari lini belakang. Usahanya memperbaiki lini belakang berujung ke timnya mendapat banyak kesulitan musim ini.

Ia memperbaiki kebocoran pertahanan yang menjadi masalah pelik La Beneamata beberapa musim terakhir.

Hasilnya sudah terlihat. Inter musim ini menjelma sebagai salah satu tim tangguh di kompetisi elite Eropa.

Selain berkat sokongan bek sentral anyar, seperti Jeison Murillo dan Joao Miranda, pertahanan tim banyak dibantu barisan gelandang tangguh.

Mereka bertugas menyaring serangan lawan sejak lini tengah sehingga alur bola dari musuh tidak terlalu deras saat memasuki sektor belakang.

Sampai pekan ke-17, Inter rata-rata menerima 12,1 tembakan per partai, paling minim ke-13 di liga.

Musim ini, Inter sudah enam kali mengakhiri laga dengan pemainnya diusir wasit.

Peran Felipe Melo, Gary Medel, Geoffrey Kondogbia, sampai Fredy Guarin terbukti vital menolong tim.

Namun, keberadaan sederet pemain berkarakter adu fisik itu bagai pisau bermata dua yang bisa juga merugikan tim akibat permainan keras mereka.

Musim ini, Inter sudah enam kali mengakhiri laga dengan pemainnya diusir wasit.

Melo menjadi pesakitan terbaru dalam duel kontra Lazio (20/12/2015). Gelandang asal Brasil itu sudah dua kali diusir dalam pertandingan.