Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Stoke, Diam-diam Serigala

By Sabtu, 12 Desember 2015 | 11:00 WIB
Kiper Stoke City, Jack Butland, melakukan selebrasi saat melawan Manchester City di Britannia Stadium, Stoke on Trent, 5 Desember 2015. Butland direkomendasikan bermain di klub besar sekelas Manchester United atau Liverpool. (LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Termasuk bagi Joe Hart, kiper The Citizens sekaligus penjaga gawang utama timnas Inggris. Selama ini Hart tak punya tekanan di timnas Inggris. Namun, sekarang dia harus berhati-hati. Butland dipercaya menjadi kiper utama Stoke setelah kepergian Asmir Begovic ke Chelsea pada awal musim 2015-2016.

Lalu, sektor tengah Stoke juga menarik untuk dicermati.

Ada gelandang asal Belanda, Marco van Ginkel, pemain pinjaman dari Chelsea sebagai bagian dari transfer Begovic. Gelandang ini sungguh memberi warna permainan di sektor tengah The Potters, julukan Stoke.

Van Ginkel bergabung dengan Chelsea pada 2013 dari klub Vitesse Arnhem. Di Stamford Bridge, dia gagal bersaing dengan bintang-bintang besar The Blues. Alhasil, ia sempat dipinjamkan ke AC Milan selama setahun pada musim 2014-2015.

Duo Barcelona

Stoke juga punya Xherdan Shaqiri di sektor tengah. Mantan gelandang Bayern Muenchen dan Internazionale asal Swiss ini bertubuh gempal, tapi piawai melewati lawan dalam situasi satu lawan satu serta melepas umpan terukur.

“Memang masih terlalu dini untuk menyanjungnya, tetapi dilihat dari laga per laga, Shaqiri terus menunjukkan cengkeramannya di Premier League. Pada awalnya terlihat mengalami kesulitan bermain di liga baru, tetapi kini dia sudah bisa memberikan dampak positif bagi klub,” kata Manajer Stoke, Mark Hughes.

Yang juga menarik dari Stoke ialah adanya dua pemain “buangan” dari Barcelona yang ternyata bisa berkembang di Inggris. Mereka adalah gelandang Ibrahim Afellay dan striker Bojan Krkic.

Afellay, dengan pengalamannya bermain di Liga Belanda, La Liga Spanyol, dan Bundesliga Jerman, membuat lini tengah Stoke terlihat matang.

Sementara itu, Bojan merupakan striker yang sempat menjadi anak ajaib Barcelona pada era kepelatihan Pep Guardiola. Bojan berada di Barcelona tidak dalam usia yang tepat. Dia tidak siap dengan tekanan di luar lapangan ketika baru berusia 17 tahun.