Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Stoke, Diam-diam Serigala

By Sabtu, 12 Desember 2015 | 11:00 WIB
Kiper Stoke City, Jack Butland, melakukan selebrasi saat melawan Manchester City di Britannia Stadium, Stoke on Trent, 5 Desember 2015. Butland direkomendasikan bermain di klub besar sekelas Manchester United atau Liverpool. (LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Kemenangan atas klub besar sekelas Chelsea dan Manchester City menandakan bahwa Stoke City bisa mencakar dan mencabik seperti serigala. Bahkan, jika mampu menjaga kestabilan, Stoke bisa menjadi predator natural.

Kemenangan atas The Citizens pekan lalu memang di luar perkiraan. Meski menurunkan 95 persen kekuatan, dalam hitungan teknis Stoke seharusnya bisa ditaklukkan City.

Apalagi, The Citizens tengah panas-panasnya mengejar angka penuh untuk duduk di puncak klasemen.

Ternyata, Stoke mampu menjadi penghambat sekaligus seolah memberi pesan kepada lawan lainnya bahwa jika mereka tampil utuh serta stabil, maka Stoke bisa menjadi predator yang serius.

[video]https://video.kompas.com/e/4647934603001_ackom_pballball[/video]

Tanpa spekulasi berlebihan, materi yang dimiliki Stoke memang cukup untuk merealisasikan hal tersebut.

Dimulai dari posisi penjaga gawang yang dikawal oleh kiper kedua timnas Inggris, Jack Butland (22 tahun). Butland saat ini dinobatkan sebagai kiper tersibuk di Premier League Inggris.

Bahkan, usai Stoke menang atas City, legenda Liverpool dan Manchester United, yaitu Michael Owen, merekomendasikan Butland untuk bermain di klub besar sekelas United atau Liverpool.

"Bila David De Gea meninggalkan United atau Liverpool tidak puas dengan Simon Mignolet, salah satu dari mereka bisa menghubungi segera karena Butland memang seorang monster. Kakinya brilian dan tangannya bagus," kata Owen.


(GRAFIS: ANDREAS JOEVI/FOTO: GETTY IMAGES)

Termasuk bagi Joe Hart, kiper The Citizens sekaligus penjaga gawang utama timnas Inggris. Selama ini Hart tak punya tekanan di timnas Inggris. Namun, sekarang dia harus berhati-hati. Butland dipercaya menjadi kiper utama Stoke setelah kepergian Asmir Begovic ke Chelsea pada awal musim 2015-2016.

Lalu, sektor tengah Stoke juga menarik untuk dicermati.

Ada gelandang asal Belanda, Marco van Ginkel, pemain pinjaman dari Chelsea sebagai bagian dari transfer Begovic. Gelandang ini sungguh memberi warna permainan di sektor tengah The Potters, julukan Stoke.

Van Ginkel bergabung dengan Chelsea pada 2013 dari klub Vitesse Arnhem. Di Stamford Bridge, dia gagal bersaing dengan bintang-bintang besar The Blues. Alhasil, ia sempat dipinjamkan ke AC Milan selama setahun pada musim 2014-2015.

Duo Barcelona

Stoke juga punya Xherdan Shaqiri di sektor tengah. Mantan gelandang Bayern Muenchen dan Internazionale asal Swiss ini bertubuh gempal, tapi piawai melewati lawan dalam situasi satu lawan satu serta melepas umpan terukur.

“Memang masih terlalu dini untuk menyanjungnya, tetapi dilihat dari laga per laga, Shaqiri terus menunjukkan cengkeramannya di Premier League. Pada awalnya terlihat mengalami kesulitan bermain di liga baru, tetapi kini dia sudah bisa memberikan dampak positif bagi klub,” kata Manajer Stoke, Mark Hughes.

Yang juga menarik dari Stoke ialah adanya dua pemain “buangan” dari Barcelona yang ternyata bisa berkembang di Inggris. Mereka adalah gelandang Ibrahim Afellay dan striker Bojan Krkic.

Afellay, dengan pengalamannya bermain di Liga Belanda, La Liga Spanyol, dan Bundesliga Jerman, membuat lini tengah Stoke terlihat matang.

Sementara itu, Bojan merupakan striker yang sempat menjadi anak ajaib Barcelona pada era kepelatihan Pep Guardiola. Bojan berada di Barcelona tidak dalam usia yang tepat. Dia tidak siap dengan tekanan di luar lapangan ketika baru berusia 17 tahun.

[video]https://video.kompas.com/e/4650630017001_ackom_pballball[/video]

Sekarang dalam usia 25 tahun, Bojan bukan remaja yang linglung lagi dan Stoke mendapatkan manfaat dari kehadirannya. Dalam kondisi bugar, Bojan kerap membuat decak kagum lewat aksi individualnya.

Bagusnya, Manajer Hughes rupanya masih konsisten dengan kegemarannya pada pemain-pemain bintang. Masih ada beberapa pilar lain, termasuk bintang yang berstatus “bekas pakai”.

Stoke memiliki striker Joselu, mantan pemain Celta Vigo dan Real Madrid yang didatangkan dari Hannover 96.

Ada pula bek Marc Muniesa Martinez, yang merupakan didikan Barcelona, serta tentunya stiker Marko Arnautovic, yang digaet dari Werder Bremen.

Sementara itu, bintang bekas pakai yang dipelihara Stoke adalah trio Liverpool: Glen Johnson, Peter Crouch, dan Charlie Adam. Agaknya Hughes punya visi besar ke depan dalam membangun Stoke.

Pada Sabtu (12/12/2015) nanti, Stoke akan bertamu ke kandang West Ham United, klub yang juga tengah membangun tim dengan menghadirkan bintang-bintang bagus.

Kunci untuk Stoke ialah bagaimana menjaga kestabilan dalam bermain.

Penulis: Dedi Rinaldi

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P