Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kemenangan Manchester City atas Swansea akhir pekan lalu menimbulkan secuil "perdebatan" di tubuh The Citizens. Beda pendapat itu menyinggung soal siapa pencetak gol yang menentukan raihan angka penuh City.
Premier League mencantumkan nama Kelechi Iheanacho sebagai sang penentu. Pada menit-menit terakhir laga, pemuda Nigeria berusia 19 tahun itu berada dalam posisi tepat guna membelokkan arah tembakan Yaya Toure dengan punggungnya hingga bola meluncur masuk ke gawang lawan.
Namun, mayoritas fan City dalam jajak pendapat di situs klub menilai Toure yang layak mendapatkan kredit atas gol tersebut.
Dari 10.120 peserta polling, sebanyak 60 persen di antaranya menganggap nama sang gelandang berhak tercatat di papan skor. Sisa 40 persen suara memilih Iheanacho.
Toure lebih menonjol karena punya andil lebih besar. Ia sendirian menerobos barikade pemain lawan di kotak penalti sebelum melepaskan tembakan krusial yang memicu gol.
"Ketika Anda menembak tepat ke sasaran, saya pikir itu menjadi gol milik Anda karena tujuannya adalah mencetak gol," kata pemain berpostur raksasa asal Pantai Gading itu.
Gol Menurun
Toure mungkin gigit jari ketika muncul nama Iheanacho yang disahkan sebagai pemilik gol vital tersebut.
Akibatnya, koleksi gol pria bernama lengkap Gnegneri Yaya Toure itu tetap dua gol setelah melakoni 14 penampilan di Premier League musim ini.
Dalam hal kuantitas, jumlah tersebut sangat minim dibandingkan catatannya dua musim silam. Saat membantu City menjuarai liga pada 2013-2014, Toure meledak sepanjang musim dengan raihan total 20 gol.
Dalam 14 penampilan awal, rekening Toure kala itu sudah mencapai tujuh gol. Rapornya menurun di 2014-2015 dengan empat gol setelah melahap jumlah partai yang sama.
Sampai tiba saatnya Toure dihujani kritik akibat koleksi gol yang turun drastis lagi musim ini. Gelandang berusia 32 tahun itu pun dinilai sudah tergerus usia.
Manajer City, Manuel Pellegrini, angkat suara membela anak buahnya. Ia meminta publik tidak membanding-bandingkan kinerja Toure sekarang dengan performa puncaknya dua musim silam.
"Yaya masih tetap pemain yang penting. Mungkin kita semua masih berpikir tentang periode dua musim silam ketika dirinya mencetak 20 gol. Tidak normal seorang gelandang tengah seperti dia melakukan hal tersebut setiap musim. Yang terpenting dalam diri Yaya ialah sikapnya," ucap Pellegrini di Manchester Evening News.
"Saat melawan Borussia Moenchengladbach, ia mengalami cedera betis dan cuma berlatih sehari, tapi mampu tampil 90 menit. Ia melakukannya lagi ketika menghadapi Swansea. Yaya pemain yang bagus dan pemimpin bagi kami," kata sang manajer lagi.
Pellegrini amat wajar membela sang pemain lantaran kontribusi Toure tak sebatas diukur lewat catatan gol.
Sebagai inisiator serangan dari pusat lapangan, ia telah melepas 43 tembakan, paling sering di skuat City, dan menyumbang lima assist, terbanyak kedua.
Penulis: Beri Bagja