Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Chelsea Harus Benahi Penyakit Mental

By Jumat, 25 Desember 2015 | 14:30 WIB
Manajer interim Chelsea, Guus Hiddink, turut merayakan kemenangan 3-1 atas Sunderland di laga lanjutan Premier League di stadion Stamford Bridge, London, 19 Desember 2015. (CLIVE MASON/GETTY IMAGES)

Ada perbedaan antara pemecatan Jose Mourinho pada 2007 dan sekarang. Dulu Mou dipecat oleh pemilik Chelsea, yaitu Roman Abramomovich. Sekarang Mou "dipecat oleh pemain". Setidaknya, itulah rumor yang beredar.

Hal tersebut terkait kapten John Terry, yang secara mendadak mengatakan bahwa pemain Chelsea tak terlibat pemecatan Mou. Terry menunjuk Abramovich yang memecat The Special One.

Benar atau tidak, yang pasti kondisi tersebut seperti sesuai dengan apa yang banyak dikatakan bahwa Chelsea tengah mengalami sakit mental. Karena itu, pekerjaan pertama pemangku kekuasaan teknis yang baru di Chelsea, yaitu Guus Hiddink, ialah segera membenahi mental pemain.

Chelsea memang telah hancur lebur pada musim ini dan kesempatan pengobatannya tinggal setengah musim lagi.

Masalah kronis pemain Chelsea ialah tengah mengalami tekanan psikis takut terhadap kekalahan. Tim bermain dengan dipenuhi beban sehingga laga terasa sulit dan melelahkan.

Bisa jadi Mou selama ini kurang perhatian terhadap hal tersebut dan lebih fokus bagaimana mendapatkan pemain baru. Ketika keinginannya terhadang, Mou kecewa dan rupanya kekecewaan tersebut sedikit banyak teraplikasi pada hubungannya dengan pemain.

[video]https://video.kompas.com/e/4668607433001_ackom_pballball[/video]

Kekecewaan Mou pernah ditunjukkan saat menarik keluar Terry kala Chelsea dikalahkan Manchester City. Aksi tersebut tak pernah dia lakukan terhadap Terry sebelumnya.

Hal ini disebut-sebut sebagai kode terselubung kepada Abramovich bahwa dia perlu membeli lebih banyak pemain.

Mou juga pernah secara khusus melayangkan kritik kepada Eden Hazard dan Cesc Fabregas, yang dinilai mengalami penurunan performa dibandingkan musim kemarin. Termasuk tekanan kepada Diego Costa, yang kemudian menyatakan tidak bahagia hidup di Chelsea.