Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Chelsea Harus Benahi Penyakit Mental

By Jumat, 25 Desember 2015 | 14:30 WIB
Manajer interim Chelsea, Guus Hiddink, turut merayakan kemenangan 3-1 atas Sunderland di laga lanjutan Premier League di stadion Stamford Bridge, London, 19 Desember 2015. (CLIVE MASON/GETTY IMAGES)

Kekuatan Pemain

Puncaknya terjadi saat Chelsea dikalahkan Leicester City 1-2. Cedera Hazard saat menjalani pertandingan juga disebut hanya pura-pura. Semua dilakukan agar Chelsea mengalami kekalahan dan Mourinho didepak.

Sebelumnya beredar kabar bahwa Fabregas menjadi aktor yang meminta pada manajemen untuk memecat sang manajer.

Mou sendiri merasa bahwa para pemain tidak mengikuti instruksi dan strategi yang sudah ia siapkan sebelumnya.

"Saya tahu diri saya dan salah satu kualitas terbaik saya adalah membaca pertandingan serta semua detail dari lawan. Rasanya pekerjaan saya telah dikhianati,” ucap Mou saat itu.

[video]https://video.kompas.com/e/4670793097001_ackom_pballball[/video]

Pada dasarnya, Chelsea memang memiliki sejarah tentang kekuatan pemain dalam urusan menggusur pelatih. Ruud Gullit menjadi manajer pertama yang terkena. Pada Mei 1998, Gullit dipecat atas desakan player power yang dimotori oleh Gianluca Vialli.

Vialli kemudian menjadi manajer bermain sejak saat itu. Uniknya, pada September 2000, setelah dua tahun duduk di kursi manajer, Vialli juga tergusur oleh player power. Rumornya, kekuatan pemain ini digerakkan rekannya asal Italia, Gianfranco Zola.

Yang pasti, Hiddink sebagai pelatih baru kini mesti bekerja keras. Dia bukan hanya ditantang melewati laga-laga ke depan dengan baik, tapi juga menaklukkan hati para pemain.

Jangan lupa dirinya juga memiliki kekurangan, yaitu kekuatan jantungnya cukup riskan dalam mengelola tekanan mengingat usia yang sudah lanjut (69 tahun).

Penulis: Dedi Rinaldi

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P