Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juventus dan Milan tahu apa yang dipertaruhkan dalam duel mereka di J-Stadium, Sabtu (22/11).
Kedua klub raksasa yang masih berusaha pulih dari start yang buruk pada kompetisi 2015/16 itu bisa meraih dua hal penting jika memenangi partai ini.
Pertama adalah peringkat tertinggi yang bisa mereka capai sejauh ini. Juventus kini berada di peringkat 7. I Bianconeri tertinggal dua poin dari Milan, yang berada satu tangga di atasnya.
Jika menang, Juventus akan mengambil alih posisi Milan. Sebaliknya, apabila I Rossoneri yang meraih angka penuh, Milan berpeluang naik ke tangga kelima, menyalip Sassuolo dengan catatan I Neroverdi kalah dari Genoa.
Bagi Juventus dan Milan, peringkat enam serta lima merupakan posisi tertinggi yang mereka capai hingga Serie A 2015/16 melewati sepertiga perjalanan.
Hal vital kedua yang bisa didapatkan Juve dan Milan dengan sebuah raihan kemenangan adalah peningkatan kepercayaan diri.
Kedua tim sedang berada dalam jalur kebangkitan. Performa dan pencapaian hasil mereka mulai membaik. Sebuah kemenangan tambahan atas tim kuat tentu akan berefek positif buat moral para pemain.
“Kami menghadapi sebuah momen yang penting. Vital bagi tim untuk menjaga konsistensi terhadap apa yang sudah kami raih sejauh ini,” kata gelandang Juve, Sami Khedira, di Calciomercato.
“Target tim adalah memenangi sebanyak mungkin pertandingan sampai Natal nanti,” timpal penyerang Alvaro Morata.
“Pertandingan melawan Juventus bernilai tiga poin. Tapi, di balik itu ada lebih banyak yang bisa didapatkan tim. Keyakinan, harga diri, singkatnya apa yang dibutuhkan tim ini. Kami harus tampil fokus dan agresif seperti di Roma saat melawan Lazio,” kata kapten Milan, Riccardo Montolivo, kepada Tuttomercatoweb.
Adu Jurus
Niat Milan untuk bermain agresif itu terlihat dalam persiapan yang dilakukan pelatih Sinisa Mihajlovic. Dia mungkin akan menurunkan komposisi 4-3-3 yang berbeda dari biasanya.
Posisi sayap kiri, yang biasanya ditempati Giacomo “Jack” Bonaventura, bisa jadi akan ditempati M’Baye Niang. Jack sendiri mundur sedikit ke belakang menjadi gelandang kiri.
Sisi kiri Milan diharapkan menjadi lebih ofensif. Kondisi itu bisa menambah intensitas sekaligus menyeimbangkan arah serangan Setan Merah. Selama ini, sisi kanan yang dikawal Ignazio Abate, Juraj Kucka, dan Alessio Cerci memang lebih dominan.
Dengan daya serang sama-sama kuat dari kiri dan kanan, Miha ingin tim memberikan banyak kesulitan bagi pertahanan Juventus, yang pada musim ini memang lebih mudah ditembus ketimbang waktu mereka meraih scudetto empat kali berturut-turut.
Akan tetapi, tentu saja Juventus punya jurusnya sendiri. Allegri diperkirakan bakal menggunakan formasi yang sama demi meminimalisasi volume ruang gerak Milan.
Juventus punya trio gelandang dengan kemampuan merebut dan menjaga bola sedikit lebih baik daripada Milan. Hal itu adalah modal untuk memegang penguasaan bola lebih banyak. Teorinya, penguasaan bola lebih banyak bakal memperbesar peluang untuk menang.
Menjadi tugas Juan Cuadrado dan Paulo Dybala untuk berperan sebagai penyelesai di sepertiga terakhir daerah Milan. Kedua pemain ini punya kemampuan dribel dan olah bola yang bagus.
Kedua tim sama-sama melepas banyak pemain ke timnas selama dua pekan kemarin. Tapi, Juve punya handicap ekstra. Fokus mereka akan terbelah ke partai Liga Champion melawan Manchester City hanya tiga hari setelah laga menghadapi Milan ini.
Penulis: Dwi Widijatmiko