Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Contoh paling nyata adalah keputusan Mihajlovic memberikan debut kepada kiper berusia 16 tahun, Gianluigi Donnarumma, di laga pekan kesembilan kontra Sassuolo.
Perjudian Miha terbayar tuntas karena Donnarumma tampil menjanjikan. Saat berhadapan dengan Chievo, sang kiper belia juga membantu Milan mencatatkan clean-sheet perdana di Serie A 2015/16.
Tak cuma Donnarumma, Mihajlovic musim ini juga memberikan banyak menit tampil bagi Davide Calabria. Jebolan akademi Milan yang lain seperti Ignazio Abate, Luca Antonelli, dan Mattia De Sciglio juga rutin menghuni susunan starter Il Diavolo.
Kala masih aktif sebagai pemain, Mihajlovic dikenal piawai dalam mengeksekusi bola-bola mati. Kehebatan itu sukses ia tularkan kepada anak asuhnya di Milan musim ini. Di Serie A 2015/16 Milan sudah mencetak enam gol via situasi set-piece, alias sudah separuh lebih dari pencapaian tim di sepanjang musim lalu (9 gol set-piece).
Bomber Tajam
Saat meraih scudetto pada musim 1998-99, 2003-04, dan 2010-11 Milan selalu mengirim wakil mereka di papan atas daftar pemain tersubur Serie A. Oliver Bierhoff (19 gol) adalah gacoan Milan 1998/99, Andriy Shevchenko (24 gol) merebut titel capocannoniere (pemain tersubur Serie A) 2003/04, sementara Zlatan Ibrahimovic (14 gol) merupakan sumber gol utama Milan 2010-11.
Jika syarat menuju titel scudetto adalah punya penyerang tajam, Milan 2015-16 sudah memenuhinya. Mihajlovic kini memiliki Carlos Bacca yang sampai pekan ke-11 Serie A 2015-16 sudah mencetak enam gol dari hanya sembilan tembakan tepat sasaran yang dibuatnya!