Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rahmad Sumanjaya: Tidak Ada Titik Temu

By Firzie A. Idris - Selasa, 29 September 2015 | 18:00 WIB
Ilustrasi. (Dok. BOLA)

Apa itu?

Ketebalan kabut asap di pertandingan tersebut. Saat ramai-ramai protes terjadi, kami juga mempertanyakan indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang.

Ironisnya, pihak Mahaka Sport and Entertainment selaku penyelenggara turnamen tak memiliki data dari lembaga berwenang untuk memastikan pertandingan ini bisa digelar atau tidak.

Apakah pemain merasa terganggu dengan kabut asap itu?

Benar, pemain kami banyak yang mengeluh karena pernapasannya terasa sesak. Kondisi ini yang saya sampaikan sejak pertemuan teknik sehari sebelum laga.

Saat itu, pihak Mahaka menyatakan, jika kondisi asap GSJ dinyatakan berbahaya sekitar 30 menit sebelum sepak mula, laga bisa dibatalkan karena kondisi force majeure.

Ternyata mereka ingkar, padahal kami memiliki data bahwa ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) saat itu mencapai 390 dan itu masuk dalam kategori sangat berbahaya.

Hal ini menunjukkan Mahaka tidak profesional, atau asal-asalan. Padahal ini menyangkut kesehatan dan keselamatan banyak orang.

Apakah Anda mencium ada aroma konspirasi untuk menyingkirkan Bonek FC?

Masalah seperti itu ibarat buang angin, bisa dicium dan dirasakan, tapi tidak bisa dipegang. Karena itulah kami meminta Mahaka dan PSSI menyelidiki ada apa di balik keputusan wasit, dan perwakilan Mahaka yang tidak mau mengganti wasit.