Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim Transisi berjanji mengganti seluruh biaya yang telah dikeluarkan tuan rumah dan tim peserta Kualifikasi PON 2016.
Ketua Tim Transisi, Bibit Samad Rianto, mengklaim pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk mengganti rugi anggaran KONI yang bersumber pada APBN itu.
“Kami akan ganti, demi tata kelola sepak bola yang lebih baik,” ujar Bibit.
Jika tuan rumah dan peserta hendak mengklaim kerugian yang mereka alami, mereka harus menyerahkan bukti transaksi.
“Itu menunjukkan apa saja yang sudah telanjur dibayar. Kami takut tuan rumah dan tim peserta mengklaim kerugian yang belum mereka alami,” tuturnya.
Sebelumnya, pertemuan antara Kemenpora, KONI, dan Tim Transisi pada Selasa (6/10) membuahkan kesimpulan bahwa Bibit cs. akan menggelar ulang Kualifikasi PON 2016.
Sejumlah tuan rumah dan tim peserta Kualifikasi PON 2016 ramai-ramai menuntut Tim Transisi untuk segera bertanggung jawaban akan kerugian materi dan nonmateri yang mereka alami.
Misalnya, batalnya Kualifikasi PON 2016 zona Jawa di Semarang menimbulkan kerugian 100 juta rupiah.
Budi Winarko, ketua panpel Jateng, tidak percaya terhadap janji ganti rugi dari Tim Transisi. “Kemenpora jangan hanya berteriak saja ingin mengganti kerugian. Memang uang dari mana? Urusan Piala Kemerdekaan saja masih belum tuntas,” ujar Budi.
Project officer tim Pra-PON Jatim, Catur Prasetya, mengklaim telah menghabiskan dana sekitar 25 juta.