Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juve vs Chievo 1-1: Si Nyonya Tua Masih Terlelap

By Firzie A. Idris - Senin, 14 September 2015 | 14:56 WIB
Satu-satunya hal positif dari Juventus di awal musim mereka yang menyedihkan adalah produktivitas Paulo Dybala. (Valerio Pennicino/Getty Images)

Yang menarik, pria asal Brasil itu memperlihatkan dirinya memang bisa berperan sebagai playmaker dengan gaya bermain berbeda.
Pada babak I, Hernanes diplot sebagai trequartista yang ofensif, playmaker yang bermain di belakang dua striker pada pola 4-3-1-2.

Namun, di babak II, Hernanes bermain sebagai deep-lying playmaker, peran yang beroperasi di depan lini pertahanan.
“Saya rasa bermain baik sebagai playmaker karena saya sudah pernah bermain pada posisi tersebut sebelumnya,” kata Hernanes.

Gol September Perdana Dybala

Mungkin satu-satunya hal positif dari Juventus di awal musim mereka yang menyedihkan adalah produktivitas Dybala. Gol ke gawang Chievo merupakan sumbangsih kedua Dybala di Serie A 2015/16. Sebelumnya, pemain berusia 21 tahun itu menjebol gawang Roma (30/8).

Bagi Dybala, gol tersebut cukup spesial. Untuk pertama kalinya mantan pemain Palermo itu dapat mencetak gol melawan Chievo. Selain itu, untuk pertama kalinya sejak hijrah ke Serie A pada 2012, Dybala dapat mencetak gol pada September. Sepanjang duel kontra Chievo di J-Stadium, Dybala konsisten meneror pertahanan tim tamu.

Ia membuat enam tembakan, yang terbanyak di antara semua pemain pada gim ini. Pekerjaan rumah Dybala kini adalah lebih tajam lagi dalam penyelesaian akhir.

Fan Juve Hilang Kesabaran

Hasil imbang 1-1 tidak disambut baik oleh fan Juventus yang hadir di J-Stadium. Mereka bersiul kesal sebanyak dua kali, yakni pada akhir babak I dan akhir pertandingan.

Gol pemain Chievo, Perparim Hetemaj, menyebabkan Juventus selalu menderita gol dalam tujuh pertandingan terakhir di Serie

Siulan di jeda babak I membuat kapten Juventus, Gianluigi Buffon, harus menenangkan para suporter. “Kami butuh dukungan Anda,” kata sang penjaga gawang Juve di lapangan. Usai laga, bek tengah Juventus, Leonardo Bonucci, menyuarakan kegeramannya di media sosial.

“Mudah saja datang ke stadion dan bertepuk tangan ketika segalanya berjalan baik. Fan yang sesungguhnya adalah mereka yang tetap bertepuk tangan pada momen-momen sulit guna membantu tim. Moto Juve adalah ‘sampai akhir’ dan untuk mencapai akhir, kita semua harus bersatu,” ucap Bonucci.

Penulis: Theresia Simanjuntak

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P