Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mengingat jurang kualitas antara Madrid dengan Gijon maupun Betis, bukan mustahil salah satu dari keduanya bisa dimainkan di laga-laga tersebut.
Jika tidak, sesi latihan menjelang kedua laga ini bisa dipakai guna mengukur senyawa dan kekompakan tim.
"Pekan pertama selalu menarik. Karena itu, saya benar-benar memfokuskan diri pada laga terakhir (melawan Galatasaray di Trofeo Berbaneu). Sebagian besar dari pemain yang melakoni sepak mula juga akan bermain melawan Gijon," kata Benitez di situs resmi klub.
"Meski begitu, saya juga punya banyak alternatif pilihan dan saya berencana memakai mereka jika memang memungkinkan," ujarnya lagi.
Kovacic
Segala bentuk komposisi dijajal Benitez tatkala Madrid menjalani sesi pramusim di Australia, Cina, Jerman, dan Norwegia, sebelum tampil di Trofeo Bernabeu, medio pekan kemarin.
Hasilnya cukup positif, meski tak layak disebut cemerlang.
Selain menang besar atas Manchester City, Internazionale, dan Totenham, Madrid sempat kalah dari Bayern Muenchen dan tiga kali tertahan seri oleh AS Roma, AC Milan, dan Valerenga.
"Tim ini masih punya ruang untuk memperbaiki diri. Kami banyak kehilangan penguasaan bola sehingga tak bisa bermain dengan lebih leluasa. Saat melawan Gijon, saya harap perbaikan ini sudah terlihat," ucap eks arsitek yang dua kali mengantar Valencia merajai La Liga itu.
Salah satu fi gur yang bisa menghadirkan perubahan boleh jadi adalah Mateo Kovacic, rekrutan teranyar dari Internazionale. Selain punya kecepatan dan akurasi, pria berusia 21 tahun ini juga dikaruniai visi ciamik dalam membuka ruang bagi rekan-rekannya.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa