Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih kedua kubu, Roberto Mancini (Inter) dan Sinisa Mihajlovic (Milan) sama-sama belum tuntas mentransfer filosofi mereka ke kepala pemain, terutama para muka baru.
Kemenangan beruntun yang berhasil dipetik Inter dalam dua pekan perdana Serie A 2015/16 lebih disebabkan oleh kecemerlangan individu (Stevan Jovetic), bukan sistem.
"Saat unggul 1-0 dan menurunkan kendali permainan, Anda berisiko kebobolan," kata Mancini usai Inter menang tipis 2-1 di kandang Carpi.
Problem Inter dan Milan identik. Mereka samasama takut mengoper bola ke arah depan.
Meski sukses mengurung Carpi, Geoffrey Kondogbia cs. sangat jarang melepas operan vertikal menuju kotak penalti lawan.
Masalah serupa dialami Giacomo Bonaventura dkk. di partai kontra Fiorentina (0-2) dan Empoli (2-1).
"Para gelandang tak bergerak dengan baik dan tak mengambil risiko serta tanggung jawab. Mereka selalu melepas operan simpel yang tak akan pernah menembus pertahanan Empoli," ujar Mihajlovic di Football Italia.
Faktor jadwal juga bisa membuat derby della Madonnina kali ini kembali berujung antiklimaks.
"Derbi Milano mungkin datang terlalu cepat. Namun, fakta bahwa kedua tim sedang dalam proses membangun akan menjadi alasan bagus seandainya kekalahan datang," kata pelatih yang mengantar Italia menjuarai Piala Dunia 2006, Marcello Lippi.
Penulis: Sem Bagaskara