Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Anda menggunakan kostum nomor 10 dan membuat gol penentu kemenangan di Meazza.
Mencetak gol seperti itu menghadirkan perasaan luar biasa. Gol lahir hanya semenit sebelum laga usai di laga debut di hadapan pendukung sendiri.
Semua unsur tim sangat bahagia, bahkan saya. Seperti semua pendukung yang datang memeluk saya. Saya seperti merasa fan berada di lapangan.
Bagaimana bisa mendapat nomor 10?
Pertama, Mateo Kovacic, yang merupakan teman baik, pergi. Di hari kepergian itu resmi, saya berpikir tentang meminta hal yang sebelumnya tak pernah punya keberanian buat mengungkapkannya.
Nomor delapan selalu menjadi favorit saya sejak kecil. Nomor itu dipakai oleh Pedrag Mijatovic dan Dejan Savisevic. Lalu ada nomor 35 yang saya pakai di Partizan. Nomor itu saya pilih karena nomor lain sudah ada yang memakai.
Lalu, saya mencoba buat meminta nomor 10 kepada manajer tim, Andrea Romeo, dan manajer klub, Dejan Stankovic, yang sudah seperti kakak buat saya, serta Wakil Presiden Javier Zanetti.
Karena nomor 10 kosong, mereka memberikan pada saya. Sebuah mimpi yang jadi nyata.
Sebenarnya, apa mimpi Anda saat masih kecil?
Sepak bola. Saya selalu bermimpi menjadi pesepak bola, meski saya juga senang ski.