Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kedua tim bermain imbang 1-1, tapi Kroasia unggul telak dalam penguasaan bola (60%-40%), penciptaan peluang (14 berbanding 10 tembakan), dan distribusi bola (484-265 operan).
Ancaman besar bagi Italia dari tim mereka sendiri ialah badai cedera. Menjelang lawatan ke rumah Kroasia, opsi Conte semakin terbatas karena 11 pemain masuk ruang perawatan.
Pasien terbaru ialah Marco Verratti dan Daniele De Rossi. Mereka menyusul Mattia Perin, Federico Marchetti, Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, Luca Antonelli, Emanuele Giaccherini, Alessandro Florenzi, Citadin Eder, dan Simone Zaza!
Dengan stok yang ada, Conte sepertinya akan menyeimbangkan materi tim menggunakan pola 4-3-3 alih-alih 3-5-2 yang rutin dipakai sebelumnya.
Skema ofensif ini diharapkan mendongkrak ketajaman Italia, yang rata-rata cuma mencetak 1,6 gol per partai, jauh lebih minim dibanding rataan milik Kroasia (3 gol per laga).
Kembalinya Stephan El Shaarawy ke timnas setelah diterpa cedera selama empat bulan diharapkan ampuh membongkar pertahanan tuan rumah yang baru menderita dua gol.
Duel terakhir kedua tim yang melahirkan pemenang dalam ajang kompetitif terjadi pada Piala Dunia 2002. Saat itu, Kroasia menekuk Italia 2-1 di fase grup. Gianluigi Buffon menjadi satu-satunya pemain Italia tersisa di laga itu yang masih tercantum di skuat terkini, sedangkan Kroasia diwakili Ivica Olic. Pelatih Kroasia, Niko Kovac, juga masih tampil sebagai pemain kala itu.
vs Gibraltar 4-0
vs Norwegia 5-1
vs Italia 1-1
vs Argentina 1-2
vs Azerbaijan 6-0
vs Inggris 1-1
vs Bulgaria 2-2
vs Albania 1-0
vs Kroasia 1-1
vs Malta 1-0