Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sedangkan bagi Iknasus Thomas, ia mengalami kejadian unik sebab ikut tur namun justru tak membawa bekal pakaian karena tasnya tertinggal. "Saya diantar istri. Inilah kalau terlalu antusias nonton F1. Saya lupa menurunkan tas. Jadi, modal saya hanya dompet dan uang, tanpa pakaian ganti," ucap Thomas, sembari berkelakar.
Iknasus Thomas, antusias menonton dari Grandstand K1 meskipun tasnya tertinggal di Jakarta. (Foto: Eko Widodo/BOLA)
Tur Olah Raga
Tur olah raga memang bisa mendekatkan hubungan keluarga, sekaligus gathering. Keluarga Sufrijadi misalnya yang membawa anak dan keponakan untuk nonton balapan jet darat itu. Sementara itu bagi rombongan dari Kupang, mereka menggunakan event ini untuk gathering dan menjalin keakraban.
"Kami memang sering menggelar event seperti ini. Selain F1 dan motogp, juga ada event sepak bola, seperti laga Liverpool atau Manchester United," ucap Danang Panduseto, pemandu wisata dari TX Travel.
Erwin Dwiastuti, kesengsem dengan merchandise Formula 1. (Foto: Eko Widodo/BOLA)
Ahmad Esa, Direktur Malaysia Tourism Board Promotion Jakarta berterima kasih atas terselenggaranya acara ini. "Terlebih dahulu, saya atas nama Tourism Malaysia Jakarta mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh Warga Negara Indonesia yang telah datang ke Malaysia untuk menyaksikan 2015 Formula 1 Petronas Malaysia Grand Prix pada 27-29 Maret. Indonesia merupakan salah satu market terbesar di Asia bagi pengunjung event Formula 1 di Sepang International Circuit Malaysia, selain itu Indonesia juga merupakan penyumbang wisatawan terbesar kedua ke Malaysia," tambah Ahmad.