Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gabungkan Performa, Profit, dan Pemain Muda

By Firzie A. Idris - Selasa, 31 Maret 2015 | 21:18 WIB
James Ward-Prowse, gol kemenangan dalam laga U-21 antara Inggris dan Jerman. (Nigel Roddis/Getty Images)

“Kami punya pemain-pemain muda internasional di seluruh tim. Targett adalah kapten U-20. Prowse adalah kapten U-21. Harry Reed juga mulai menembus timnas junior,” ujar direktur teknik Saints, Martin Hunter, kepada Daily Telegraph pada Oktober lalu.

“Kami selalu punya rencana. Sebanyak 13 tim U-21 berlatih bersama tim utama pada awal musim, sebelum pemain-pemain baru datang.”

Pelatih Koeman, dan Mauricio Pochettino sebelumnya, mendapat banyak pujian karena mampu mengadaptasikan produk akademi ke lingkungan Premier League yang terkenal garang dan sangat mengedepankan hasil akhir.

Targett dan Ward-Prowse, yang mencetak gol penentu dalam kemenangan 3-2 atas Jerman U-21, adalah nama kesekian dari jalur produksi yang telah menelurkan pemain-pemain paling mengasyikkan Britannia Raya dalam beberapa tahun terakhir.

Theo Walcott, Alex Oxlade-Chamberlain, Gareth Bale, hingga Alan Shearer merupakan contoh-contoh paling mentereng produk akademi mereka.

Pertengahan bulan Maret ini, CIES Football Observatory telah menobatkan akademi Saints sebagai yang paling menguntungkan di Eropa, mengalahkan Real Madrid dan Barcelona sekali pun.

Keuangan Sehat

Hal ini membawa klub ke kabar gembira berikutnya. Saints mencatatkan profit untuk pertama kalinya sejak mereka bangkrut enam tahun lalu.

Tahun 2009 adalah masa tergelap sekaligus awal dari kebangkitan Southampton. Pada April tahun itu perusahaan induk mereka gagal membayar hutang 28 juta pound dan secara resmi bangkrut. 

Klub terdegradasi dan harus menerima pengurangan 10 poin saat memulai kompetisi di kasta ketiga Inggris pada 2009/10.