Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Setelah Fabregas, Kini Giliran Oscar Dikritik

By Firzie A. Idris - Kamis, 19 Maret 2015 | 14:36 WIB
Oscar, kurang bisa memengaruhi laga-laga Chelsea. (Ian Walton/Getty Images)

0 pada 17 Januari. Tim adidaya Jose Mourinho ibarat tak bisa melepaskan kaki dari pedal rem.

Produktivitas gol menjadi masalah utama tim. Selain kemenangan 2-0 melawan Tottenham pada final Piala Liga, Chelsea selalu kesulitan membobol gawang lawan.

Hal ini, ditambah kebiasaan mereka membuang keunggulan, memaksa The Blues terdepak dari Piala FA dan Liga Champion.

Hanya kemerosotan lebih parah dari Manchester City yang membuat posisi klub di puncak Premier League aman.

Konsistensi pemain menjadi pertanyaan. Kontribusi Cesc Fabregas setelah tahun baru minim dan telah mendapat banyak atensi. Hanya, gembosnya performa Oscar sedikit lepas dari sorotan.

Setidaknya, itulah yang diangkat salah satu situs fan Chelsea, theprideoflondon.com. Mereka mengungkapkan bahwa mungkin ini sudah saatnya bagi Oscar untuk hengkang dari Stamford Bridge.

Situs tersebut mengangkat bagaimana Jose Mourinho mencoba membangun tim di sekitar pemuda asal Brasil tersebut tanpa sang pemain benar-benar mengangkat Chelsea ke level berikutnya.

“Kita bisa lebih banyak menantikan kontribusi Hazard di kiri dan Willian di kanan,” tulis Ayushman Basu dari situs tadi.

“Namun, dengan Oscar saya pikir ia hanya bermain bagus sesuai apa yang diharapkan darinya. Ia tak akan bermain lebih dari itu atau menjadi percikan ketika tim membutuhkan satu pemain untuk mengilap.”

Sang penulis berargumen bahwa Willian seharusnya mendapat kesempatan di posisi Oscar karena ia “lebih punya komitmen pada setiap aksinya di lapangan.”

Secara kebetulan, aksi hebat terakhir Oscar adalah kala The Blues menghancurkan Swansea 5-0 tadi. Jika sebelum laga itu ia mencatatkan lima assist dan satu gol dari 10 pertandingan, Oscar nihil dalam torehan assist dan gol setelahnya.

Enam gol dan tujuh assist musim ini sebenarnya torehan terbaik eks Internacional dan Sao Paulo tersebut. Belum lagi, ia mencatatkan gol cantik dengan kaki luar kala menghadapi Queens Park Rangers pada awal November 2014.

Deja vu Oscar
Namun, hal itu tak mencegah pihak-pihak lain juga mengkritiknya. ESPN FC bahkan mengatakan bahwa penampilan Oscar seperti deja vu, sesuatu yang berulang, untuk tiga tahun secara beruntun sejak ia datang.

Sementara Express Sport mengutarakan bahwa sikap Mou untuk melepas Kevin De Bruyne adalah salah satu keputusan terburuk sepanjang karier sang pelatih.

“Skuat Chelsea terlihat kelimpungan di Premier League dan Liga Champion. De Bruyne bisa menyedikan energi dan kualitas di fase akhir musim ini. Keputusan Mourinho sepertinya tergesa-geasa,” tulis Adrian Durham.

Sekali lagi, ini mengindikasikan bahwa De Bruyne diharapkan memberi perubahan di sektor “nomor 10”, di mana Oscar biasa turun.

Menarik mengetahui bahwa dalam dua penampilan De Bruyne bersama Chelsea pada awal 2013/14, Mourinho memasangnya sebagai gelandang serang kanan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P