Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bukan tanpa alasan Piala Dunia 1966 mengusung tema “Home of Football”. Inggris, yang mengklaim sebagai penemu sepak bola, meraih gelar juara dunia untuk pertama kali di depan publik sendiri.
Aksi protes dan boikot yang dilakukan 16 negara Afrika terbukti tidak mengurangi minat negara-negara lain untuk berpartisipasi di Piala Dunia 1966. Total ada 70 negara mengikuti fase kualifikasi, yang notabene rekor terbanyak kala itu.
Meski diikuti sejumlah tim elite, seperti Jerman Barat, Argentina, Brasil selaku juara bertahan, dan Inggris sebagai tuan rumah, putaran pertama Piala Dunia 1966 bisa dianggap membosankan. Sebagian besar tim peserta memilih bermain aman dengan mengutamakan pertahanan.
Alhasil, hanya sedikit gol yang tercipta. Pasukan The Three Lions bahkan hanya mampu mencetak empat gol sepanjang fase grup.
Ketegangan mulai terasa kala turnamen FIFA ke8 ini memasuki babak knock-out. Ada 16 gol yang tercipta di fase perempat final.
Jerman Barat mencatat kemenangan telak 4-0 atas Uruguay. Hujan gol terjadi dalam partai Portugal kontra Korea Utara yang berakhir dengan skor 5-3.
Sementara itu, Inggris melangkah ke final setelah menaklukkan Argentina di perempat final dan Portugal di semifinal. Tim yang kala itu ditangani Manajer Alf Ramsey harus berhadapan dengan Jerman Barat di duel pamungkas.
Bukan pertandingan mudah bagi Inggris. Pasukan Jerman Barat yang dikenal punya fisik kuat berhasil unggul lebih dulu melalui gol Helmut Haller (menit ke-12).
Tuan rumah membalas dengan dua gol yang diciptakan Geoff Hurst (18’) dan Martin Peters (78’). Sebelum 90 menit usai, Jerman Barat menambah gol dari Wolfgang Weber (89’).
Kedudukan imbang 2-2 memaksa laga dilanjutkan melalui perpanjangan waktu. Inggris, yang tampil percaya diri di depan publik sendiri, memastikan kemenangan melalui dua gol tambahan Hurst. Inggris menang dengan skor 4-2.