Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada laga pertama grup, 12 September 1987, Indonesia berhasil menumbangkan Brunei 2-0. Laga kedua melawan Thailand, 14 September 1987, Indonesia hanya mampu bermain imbang 0-0.
Di partai semifinal, Indonesia berhadapan dengan Myanmar (dulu masih Burma). Myanmar keluar sebagai juara Grup A dari hasil 2 kali imbang melawan Singapura dan Malaysia. Tim lain yang lolos mendampingi Myanmar adalah Malaysia. Sementara Singapura hanya kalah dalam hal keberuntungan. Ketiga tim mempunyai poin sama, hanya saja berbeda selisih gol.
Ditunggu Musuh Bebuyutan
Malaysia memastikan lolos ke laga final lebih dulu setelah menumbangkan tim kuat Thailand 2 gol tanpa balas.
Malaysia mengulang sejarah manis ketika lolos ke final di SEA Games 1981 Manila, Filipina.
Sehari berselang giliran Indonesia menghadapi Myanmar. Tampil kurang meyakinkan di babak pertama, Indonesia tertinggal 0-1 lewat gol Than Toe Aung pada menit ke-7.
Indonesia mulai bangkit pada paruh kedua. Gol Rully Nere pada menit 54 menjadi penanda kebangkitan pasukan Garuda. Tujuh menit kemudian, gol Herry Kiswanto menjadi penyulut semangat berikutnya.
Ricky Yakob yang masih terbakar api semangat turut menyumbang gol ketiga bagi Indonesia pada menit 68. Robby Darwis menutup pesta gol Indonesia pada menit 73. Indonesia menang 4-1 atas Myanmar.
Pada partai puncak di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 20 September 1987, Indonesia menghadapi laga panas melawan Malaysia memperbutkan emas. Final kala itu tak ingin disia-siakan timnas Indonesia yang tampil di depan pendukungnya. Selain itu, Indonesia juga masih berambisi meraih emas pertamanya di SEA Games.
Jantung ribuan penonton yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno dibuat berdetak lebih kencang setelah timnas Indonesia hanya bermain imbang 0-0 hingga babak kedua usai. Pertandingan harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Babak tambahan baru berjalan 1 menit, tepatnya pada menit 91, Stadion Utama Gelora Bung Karno mendadak bergemuruh menyambut gol Ribut Waidi. Gol tersebut merupakan gol semata wayang yang tercipta di pertandingan final SEA Games 1987.
Keunggulan satu gol bertahan hingga babak tambahan usai. Tercatat sekitar 80 ribu lebih pasang mata yang ada di Stadion Utama Gelora Bung Karno melihat tim nasional mereka berjaya. Emas pertama yang diraih di SEA Games XIV tahun 1987 menjadi kenangan yang tak bisa dilupakan.