Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Valentino Rossi memang fenomenal di MotoGP, karena tak jarang tampil mengejutkan, termasuk ketika bersaing ketat dengan rivalnya.
Para mania MotoGP pasti menyimpan banyak memori tentang Valentino Rossi.
Salah satu memori tentang Valentino Rossi itu adalah peristiwa MotoGP Qatar 2004.
Baca Juga: Jadwal Lengkap MotoGP 2019, Valentino Rossi Makin Berat, Live Trans 7
Baca Juga: Jelang MotoGP 2019, Jorge Lorenzo Sudah Siap untuk Bertempur
Kala itu, Valentino Rossi melontarkan kutukan terhadap rivalnya, Sete Gibernau.
Valentino Rossi dan Sete Gibernau ketika itu memang kandidat utama untuk meraih gelar juara dunia.
MotoGP Qatar adalah seri ke-13 tahun 2004 dan setelah itu tinggal menyisakan tiga seri.
Poin Valentino Rossi dan Sete Gibernau saat itu tak terlalu berselisih jauh, hanya beberapa poin.
Valentino Rossi mengoleksi 229 poin, sedang Sete Gibernau 190 poin.
Pada malam sebelum balapan di Sirkuit Losail, kru Yamaha sempat membersihkan aspal starting grid yang bakal menjadi tempat Valentino Rossi memulai balapan.
Pembersihan aspal itu dilakukan agar Valentino Rossi mendapatkan traksi maksimal saat balapan dimulai.
Sete Gibernau dan timnya, Telefonica Movistar Honda, rupanya mengetahui tindakan kru Yamaha itu.
Merasa masih sangat yakin juara, Sete Gibernau dan timnya langsung melaporkan hal tersebut kepada race director.
Akibatnya, Valentino Rossi mendapat penalti start dari posisi paling belakang karena cara yang dilakukan kru Yamaha itu dianggap ilegal.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Qatar 2019 - Seri Perdana yang Sangat Dinantikan
Baca Juga: Lorenzo Mengeluh, Start MotoGP Qatar Punya Peluang untuk Dimajukan
Mendapatkan hukuman seberat itu, Valentino Rossi murka dan mengutuk Sete Gibernau, yang sebelumnya masih berhubungan sangat baik.
"Sete Gibernau tidak akan menang di seri berikutnya," kutuk Valentino Rossi ketika itu.
Start dari posisi paling belakang, Valentino Rossi sebenarnya sempat merangsek ke jajaran pebalap terdepan, naik ke posisi keempat.
Sayangnya, Valentino Rossi mengalami kecelakan dan harus mengakhiri balapan tanpa poin.
Sedangkan Sete Gibernau justru berhasil menjadi pemenang di MotoGP Qatar itu.
Namun, apa yang terjadi setelah lomba MotoGP Qatar yang menegangkan itu?
Kutukan Valentino Rossi terhadap Sete Gibernau terbukti.
Pada tiga seri MotoGP tersisa, yakni di Malaysia, Australia, dan Valencia, Valentino Rossi memenangi semuanya.
Sete Gibernau, yang tampil mengagumkan sebelum mendapat kutukan dari Valentino Rossi, malah tampil jelek di tiga seri sisa MotoGP itu.
Akhirnya, pada MotoGP 2004 Valentino Rossi berhasil menjadi juara dunia dengan 304 poin, sedangkan Sete Gibernau harus puas di urutan kedua dengan 257 poin.