Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia Bisa Jadi Contoh Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia

By Imadudin Adam,Lariza Oky Adisty - Jumat, 21 Juni 2019 | 10:05 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia. (BWF BADMINTON)

"Sudah saatnya ada desentralisasi. Pemain tunggal putri dunia, Tai Tzu-ying, juga produk sistem klub. Malaysia sebaiknya melakukan hal yang sama. Banyak klub Malaysia yang punya program pengembangan pemain muda," kata dia lagi.

"Kalau pemain-pemain ini cukup bagus, mereka harus dipertimbangkan mewakili Malaysia meskipun mereka bukan pemain timnas," ujar Ong.

Tim nasional bulu tangkis Malaysia memang tengah memasuki periode suram menyusul keputusan pensiun yang diambil sang pemain tunggal putra legendaris, Lee Chong Wei, pada Kamis (13/6/2019).

Lee akhirnya gantung raket karena dokter yang menangani pemulihan kanker hidungnya tidak merekomendasikan dia untuk kembali berkompetisi.

Sebelumnya, BAM sudah "sepi" karena sejumlah pemain ganda yakni Goh V Shem/Tan Wee Kiong (ganda putra) dan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (ganda campuran) memilih keluar dari tim nasional.

 
 
 
View this post on Instagram

Kenalkan, ini pelatih anyar @acmilan . . #acmilan #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P