Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Perjalanan sang petarung berusia 30 tahun ini tak hanya ke kota-kota seperti Foshan dan Anyang di Chinga, tetapi juga ke belahan bumi lain seperti di Istanbul dan Sao Paulo.
Baca Juga: Hasil MotoGP Thailand 2019 - Serba-serbi Musim Fantastis Marc Marquez
"Perlu waktu bagi saya untuk beradaptasi," tuturnya. "Namun, saya bisa menyesuaikan diri dan memenangi dukungan para fans. Mereka menerima saya sepenuh hati dan memanggil saya dengan julukan Black Dragon lalu saya mulai menang."
Adesanya mengatakan bahwa pelajaran terbaik di China adalah menemukan gaya bertarung dan tak mudah kecewa serta bagaimana caranya untuk bangkit kembali.
Bermula di China, ia belajar berbagai disiplin ilmu pertarungan dari tinju sampai kick-boxing.
Beragam disiplin ilmu ini membuatnya jadi momok di UFC kendati baru bergabung pada Desember 2017 dan melakoni pertarungan UFC pertamanya pada Februari 2018.
Ia memenangi laga kontra Rob Wilkinson secara TKO pada UFC 221 pada 11 Februari 2018.
Terkini, Adesanya pun unjuk gigi di main event UFC 243 tersebut.
Adesanya drops Whittaker as the horn sounds in round 1! Wow! #UFC243 pic.twitter.com/lR0ss8amj8
— UFC (@ufc) October 6, 2019
Ia menundukkan Whittaker (20-5) dengan sangat meyakinkan di hadapan 57 ribu fans yang memadati Stadion Marvel di Melbourne.
Whittaker tersungkur setelah menerima hook kiri keras dari Adesanya pada ronde kedua.