Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Jadi, pasti akan enak mainnya. Kalau SEA Games 2017 saya masih belum main inti, untuk 2019 ini saya dipercaya oleh Mr Li buat masuk line up pertama. Jadi, saya pede saja," aku Doni.
Baca Juga: Mengenal Debutan Pemain Timnas Voli, Doni Haryono
Meski berhasil meraih medali emas pertama Indonesia setelah SEA Games Laos 2009, pemain kelahiran 21 Februari 1999 tersebut tidak mau menganggap mudah persaingan bola voli di Asia Tenggara.
"Kalau sekarang, dilihat dari semua negara mungkin kekuatan hampir sama sekarang. Mereka sudah bisa mengimbangi negara-negara lain," ucap Doni.
"Contohnya, Kamboja sudah mulai maju. Kalau Filipina, saya tidak menyangka sudah sudah bagus seperti ini. Pada 2017, mereka belum bagus dalam hal skill individu," ujar bungsu dari dua bersaudara ini.
Tim voli putra Indonesia memastikan medali emas SEA Games 2019 setelah mengalahkan Filipina 3-0 di Philsports Arena, Manila, Selasa (10/12/2019).#SEAGamesIndonesiaBisa #SEAGames2019 pic.twitter.com/V2ZFLMI0Fc
— BolaSport.com (@BolaSportcom) December 10, 2019
Ditanya tentang arti medali emas baginya, putra pasangan Haryono dan Mutosingatun ini mengatakan bahwa ini adalah suatu hal yang tidak disangka.
"Tidak ada firasat soalnya saya lihat semua tim memiliki kemampuan merata," ujar Doni.
"Saya dari kecil sudah main voli. Tetapi, saya mulai menekuni voli baru SMA kelas 1 dengan masuk PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) Jawa Tengah pada 2014," kata Doni.
Doni saat itu mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Teuku Umar, Semarang, Jawa Tengah.
"Awalnya diajari dulu sama ayah. Bapak menekuni voli kampung. Di rumah kan ada bola terus suruh main bola. Dulu saya juga bermain sepak bola, voli juga. Pokoknya ada bola saya senang. Tetapi, sama orangtua diarahkan saya ke voli saja," tutur Doni.