Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pria asal Inggris itu menyebut bahwa timnya harus melalakukan proses regenerasi dengan memberikan tempat kepada rider-rider yang lebih muda.
Hal itu cukup berasalan lantaran Yamaha sedang berupaya mengembalikan performa terbaiknya setelah terakhir kali meraih mahkota di kelas utama pada musim 2015 melalui Jorge Lorenzo.
Kendati demikian, Jarvis dan timnya tetap menaruh hormat kepada Valentino Rossi, yang sudah menghabiskan sebagian besar masa kariernya bersama Yamaha.
"Kami sangat menaruh respek dan menghargai semua talenta yang dimiliki Valentino. Akan tetapi, tim Yamaha juga memiliki rencana sendiri untuk masa depan," kata Jarvis, dilansir Juara.net dari El Pais.
Baca Juga: Akan Kembali Berlatih, Fisik Jadi Prioritas Utama Kento Momota
Jarvis juga mengakui bahwa memang dirasa cukup aneh mengumumkan bursa transfer pembalap untuk musim yang masih jauh.
Namun, tindakan Yamaha ini diambil mengingat persaingan mendapatkan pembalap di dunia MotoGP berlangsung kian sengit.
Yamaha tentu tidak ingin kehilangan salah satu bintang masa depan mereka seperti Fabio Quartararo.
"Di era sekarang, dengan adanya enam pembalap tim pabrikan di MotoGP, pembalap muda berbakat adalah sosok yang paling dibutuhkan," kata Jarvis.
"Akibatnya bursa transfer pembalap MotoGP jadi berlangsung lebih cepat," tukasnya lagi.