Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pakar olahraga Korea Utara, Dr Udo Merkel, menyatakan, itu akan terjadi karena, menurut hukum Korea Utara, sebagian dari upah Han harus dikirim pulang ke negaranya.
Dosen Universitas Brighton itu menjelaskan Daily Star, "Di bawah sanksi PBB saat ini, uang yang dikirim ke pemerintah Korea Utara akan dianggap sebagai dukungan serius bagi program nuklir untuk negara itu."
"Jadi, menurut saya, di bawah situasi saat ini dengan beberapa sanksi PBB, termasuk sejumlah resolusi PBB yang melarang negara itu berdagang dengan negara lain untuk ekspor, misalnya produk minyak dan banyak hal lainnya ke Korea Utara, maka langkah transfer ke klub Liga Inggris itu menjadi tak mungkin."
"Langkah itu tidak akan terjadi selama sanksi PBB terhadap Korea Utara tetap diberlakukan."
Ditanya apakah pemerintah Inggris akan memblokir langkah transfer itu, Udo Merkel menjawab, "Saya pikir itu skenario yang paling mungkin."
Tanggung Jawab Han
Sekarang, dengan bermain di klub Qatar Al-Duhail, Han berharap untuk meloloskan negaranya ke Piala Dunia ketiga kalinya.
Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Timnas Korea Utara sudah tampil dua kali di Piala Dunia 1966 dan 2010.
Pada Piala Dunia 1966 di Inggris, Korea Utara berhasil lolos sampai ke perempat final.
Sedangkan pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Timnas Korea Utara terhenti di penyisihan grup,
Pada Kualifikasi Putaran Kedua Piala Dunia 2022 ini, Korea Utara berada di posisi kelima klasemen Grup H dengan nilai 8 dari lima laga.
Masih ada peluang lolos ke putaran ketiga dalam sisa tiga laga, termasuk melawan Korea Selatan.
Klasemen Grup H dipimpin Turkmenistan, disusul Korea Selatan, Lebanon, Korea Utara, dan Sri Lanka.
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un dikabarkan terus menyemangati Han Kwang-song dkk untuk membawa Korea Utara lolos ke Piala Dunia 2022.
Terkait keberadaan Kim Jong-un yang sempat diisukan menghilang sejak medio April 2020, penasihat kebijakan luar negeri Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Moon Chung-in, mengatakan kepada Fox News: "Posisi pemerintah kami kuat ..... Kim Jong-un masih hidup dan sehat."
"Kim tinggal di daerah Wonsan sejak 13 April. Sejauh ini tidak ada gerakan mencurigakan yang terdeteksi," imbuh Moon Chung-in.