Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Mantan petarung UFC yang kini melibas oktagon Bellator, Myles Jury mengungkapkan perbedaan yang ia rasakan pada dua ajang tarung terkemuka tersebut.
Tidak bermaksud mencela salah satu di antaranya, Jury mengaku hanya ingin menyampaikan apa yang ia rasakan.
Kariernya bersama UFC juga bisa dibilang cukup baik, berbekal rekor 18 kemenangan dari 23 pertarungan.
Jury sukses meramaikan khazanah pertarungan UFC sedari tahun 2012 hingga 2019 lalu, sebelum akhirnya putuskan hijrah ke Bellator.
Pada ajang Bellator sendiri, Jury yang baru tampil dua kali harus puas dengan satu hasil menang dan satu hasil kalah.
Baca Juga: Cerita Pertarungan Termahal Mike Tyson, Hasilkan Rp11 Miliar per Detik!
Dilansir Juara.net dari MMA Junkie, bagi Jury, ada satu hal yang sangat menjadi perbedaan kedua ajang tarung campur terbaik ini.
Hal terebut diungkap Jury juga bisa menjadikan alasan dirinya cukup menikmati kepindahannya ke Bellator.
"Untuk Bellator, perbedaan yang paling utama adalah masalah kontrol," ungkap Jury.
"UFC punya kontrol yang menyebalkan. Mereka suka mengontrol semuanya mulai dari apa yang anda pakai hingga bagaimana anda menampilkan diri anda. Jika anda berkata hal yang buruk, maka anda akan dipecat. Pada dasarnya mereka sanga menyukai kontrol," imbuhnya.
Sembari membandingkan ajang tersebut dengan ajangnya saat ini, Jury mengaku merasa lebih rileks sekarang.
Baca Juga: Laga Antara Francis Ngannou dan Jon Jones Gagal, Doku Jadi Penyebab?
Selain itu Jury juga mengungkap di Bellator dia merasakan menjadi petarung yang sesungguhnya.
"Di Bellator semua terasa lebih rileks. MEreka membiarkan anda melakukan apa yang anda ingin lakukan. Mereka hanya ingin memberimu tempat untuk keluar di sana dan bertarung," ungkapnya.
"Saya hanya merasa lebih rileks di Bellator. Saya suka itu, sobat, karena saya adalah petarung," imbuhnya.
UFC memang kerap mendapat kritikan dari para petarung utamanya tentang masalah kontrol ini.
Sebenarnya, secara harfiah UFC sebenarnya melakukan kontrol untuk alasan yang sangat baik.
Baca Juga: Jika Hadapi Manny Pacquiao, Conor McGregor Hanya Kuat 1 Ronde Saja
Hal tersebut terbukti dari tingkat profesionalitas mereka dan tigkat kerapian setiap hajat tarung yang mereka helat.
Namun, seperti yang diungkap Jury, meski menjadi senjata terbaik UFC, kontrol juga bisa jadi pisau bermata dua.
Dan yang sering terdampak adalah petarung itu sendiri.
Bagi petarung yang berjiwa bebas seperti Jury, tentu hal tersebut adalah masalah yang serius.
Terlepas dari sisi baik dan buruk yang ada pada UFC maupun Bellator, kedua ajang ini memang tetap janjikan pertarungan yang menarik.
Baca Juga: Herannya Kamaru Usman Saat Semua Orang Ingin Conor McGregor Mati