Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Khabib nyatanya memang memiliki kebiasaan menghajar lawannya hanya untuk menggeser ke arah pagar dan melakukan takedown bukan untuk membuat lawannya KO.
"Gaya bertarung Khabib sangat berat, penuh dengan tekanan, mendorong anda ke pagar. Semua serangan di luar hanya untuk membawa anda ke pagar," imbuhnya.
Sedangkan Chimaev diceritakan Sonnen punya gaya bertarung yang mendominasi lawannya.
Chimaev juga punya ketangguhan untuk menyelesaikan lawannya hanya dalam satu ronde saja.
Baca Juga: UFC on ESPN 14 - Monster Baru Muncul, Petarung Ini Bikin Rekor 2 Kali Menang dalam 10 Hari
Hal tersebut bahkan dinilai Sonnen tidak dimiliki petarung UFC lain, yang akhirnya membuat Chimaev layak mendapatkan julukan untuk namanya sendiri.
"Fakta bahwa dia berhasil memenangkan pertarungan dengan TKO dalam satu ronde, beritahu saya petarung pernah melakukannya," ungkapnya.
"Untuk melakukan serangan yang sangat mendominasi lawannya, itu adalah hal yang mengejutkan. Untuk melakukan aksi dominasi yang luar biasa hanya dalam waktu 10 hari dan dalam dua divisi yang berbeda, itu juga hal yang luar biasa," imbuhnya.
Terlepas dari perdebatan tersebut, Chimaev memang telah berhasil menunjukkan eksistensinya di UFC.
Seusai duelnya kemarin (26/7/2020), dirinya bahka menebar teror bakal segera mengamuk dan menjadi petarung nomor satu.
Baca Juga: Disebut Khabib Nurmagomedov 2.0, Khamzat Chimaev Segera Susul Jadi Nomor 1