Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bukan sekali-dua kali saja Donald Trump dituding publik dan medianya di negeri sendiri sebagai sosok yang rasialis.
Komentarnya soal China, Meksiko, masyarakat kulit hitam, bahkan Muslim seringkali mengundang kontroversi.
Dengan ucapan rasialisnya plus membanggakan diri ditelepon figur publik yang juga dicap rasialis, Covington pun dengan mudah menjadi musuh sejuta umat di UFC.
Jagoan-jagoan terbaik berkulit hitam bersatu menyerbu Covington.
Baca Juga: Bos UFC Berikan Pengumuman Menarik Untuk Para Penggemar Tinju
Setelah Jon Jones, sekarang Leon Edwards dan Israel Adesanya ikut menyuarakan rasa marahnya pada Covington.
"Hal ini yang mengganggu saya. ESPN membiarkan saja komentar seperti itu tidak disensor," kata Edwards, penantang peringkat 3 kelas welter, seperti dikutip Juara.net dari BJPenn.
"Menyebut suku asli, sinyal asap, menyatakan Woodley adalah teroris karena Black Lives Matter. Orang ini rasialis, tidak bisa dibantah lagi," sergah Edwards.
"Orang ini secara langsung menghina kebudayaan saya, juga kebudayaan lain, dan tidak ada yang bilang apa-apa. Ini adalah cermin buat kalian semua. Saya tidak peduli. Kamaru Usman, hancurkan rahangnya," timpal Adesanya.
Presiden UFC sendiri, yang juga dikenal sebagai teman baik Donald Trump, Dana White, menyatakan dia tidak akan meminta Covington mengerem ucapannya.
"Salah satu hal yang tidak pernah kami lakukan di UFC adalah menghentikan orang mengekspresikan diri di dalam atau di luar oktagon," kata White.
"Siapa yang lebih bebas berkomentar selain kami? Kami di UFC membiarkan orang melakukan atau berkomentar apa pun yang mereka inginkan. Hal itu normal."