Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Berikan Komentar Rasialis, Colby Covington Jadi Musuh Sejuta Umat di UFC

By Dwi Widijatmiko - Kamis, 24 September 2020 | 10:30 WIB
Momen Colby Covington ditelepon Presiden AS, Donald Trump, usai menang di UFC Fight Night 178, Minggu (20/9/2020) WIB. (TWITTER @ESPNMMA)

JUARA.NET - Petarung yang baru saja menang di UFC Fight Night 178, Colby Covington, jadi musuh sejuta umat gara-gara memberikan komentar yang pekat bernada rasialis.

Colby Covington menang atas Tyron Woodley di UFC Fight Night 178 pada akhir pekan lalu.

Sayangnya, Colby Covington menyertai kemenangannya itu dengan komentar-komentar yang sama sekali tidak elok.

Covington, petarung kulit putih, menyebut Woodley, yang berkulit hitam, sebagai simpatisan teroris domestik karena mendukung gerakan Black Lives Matter.

Baca Juga: VIDEO - KO Langka! Satu Injakan Petarung MMA Ini Bikin Lawan Langsung Kaku

Woodley juga disebut Covington sebagai komunis yang berdiri di pihak "kriminal-kriminal kambuhan".

Tidak berhenti sampai di situ, Covington yang berambisi menantang Kamaru Usman juga mengeluarkan komentar rasialis terhadap juara kelas welter UFC yang berkulit hitam itu.

"Anda ditelepon siapa? Anda ditelepon suku asli Anda? Mereka membuat sinyal asap buat Anda?," kata Covington kepada Usman.

Kata-kata itu diucapkan Covington setelah dia ditelepon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, usai kemenangan di UFC Fight Night 178.

Bukan sekali-dua kali saja Donald Trump dituding publik dan medianya di negeri sendiri sebagai sosok yang rasialis.

Komentarnya soal China, Meksiko, masyarakat kulit hitam, bahkan Muslim seringkali mengundang kontroversi.

Dengan ucapan rasialisnya plus membanggakan diri ditelepon figur publik yang juga dicap rasialis, Covington pun dengan mudah menjadi musuh sejuta umat di UFC.

Jagoan-jagoan terbaik berkulit hitam bersatu menyerbu Covington.

Baca Juga: Bos UFC Berikan Pengumuman Menarik Untuk Para Penggemar Tinju

Setelah Jon Jones, sekarang Leon Edwards dan Israel Adesanya ikut menyuarakan rasa marahnya pada Covington.

"Hal ini yang mengganggu saya. ESPN membiarkan saja komentar seperti itu tidak disensor," kata Edwards, penantang peringkat 3 kelas welter, seperti dikutip Juara.net dari BJPenn.

"Menyebut suku asli, sinyal asap, menyatakan Woodley adalah teroris karena Black Lives Matter. Orang ini rasialis, tidak bisa dibantah lagi," sergah Edwards.

"Orang ini secara langsung menghina kebudayaan saya, juga kebudayaan lain, dan tidak ada yang bilang apa-apa. Ini adalah cermin buat kalian semua. Saya tidak peduli. Kamaru Usman, hancurkan rahangnya," timpal Adesanya.

Presiden UFC sendiri, yang juga dikenal sebagai teman baik Donald Trump, Dana White, menyatakan dia tidak akan meminta Covington mengerem ucapannya.

"Salah satu hal yang tidak pernah kami lakukan di UFC adalah menghentikan orang mengekspresikan diri di dalam atau di luar oktagon," kata White.

"Siapa yang lebih bebas berkomentar selain kami? Kami di UFC membiarkan orang melakukan atau berkomentar apa pun yang mereka inginkan. Hal itu normal."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P