Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di samping tingkahnya, polemik doping semakin memperbanyak orang yang menatap Dillashaw dengan sinis.
Baca Juga: Jagoan UFC Ini Beberkan Untungnya Jadi Petarung Tanpa Ranking
Polemik tersebut menyeret Dillashaw dalam usahanya menjadi raja di dua kelas UFC yang berbeda, yakni kelas bantam dan kelas terbang, pada Januari tahun 2019.
Berstatus raja di kelas bantam, Dillashaw diberi kesempatan untuk bertarung melawan raja kelas terbang saat itu, Henry Cejudo.
Alih-alih menggondol status double champion, Dillashaw harus menyerah di tangan Cejudo hanya dalam waktu 32 detik.
Bukan hanya kalah, Dillashaw juga dinyatakan positif menggunakan doping jenis Erythropoietin atau EPO pada sebelum dan sesudah pertarungan tersebut.
Atas polemik itu, Dillashaw mendapatkan hukuman larangan bertarung di UFC selama dua tahun.
Baca Juga: Menyepak Kepala Berlatar Senja, Bintang Baru UFC Kembali Beraksi