Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sadar betul akan hal itu, Justin Gaethje mengklaim kondisi ini terjadi karena kesalahan yang dilakukan Presiden UFC, Dana White.
"Akar dari masalah ini karena tingkah Dana White," klaim Gaethe dilansir Juara.net dari MMA Junkie.
"Dia seperti berusaha menghancurkan Dustin Poirier dan Tony Ferguson. Dia bilang kepada Anda semua: 'Saya akan membawa Chandler dan dia akan menjadi cadangan untuk duel empat bulan yang lalu, duel Khabib saya'."
"Kami semua adalah manusia, kami punya prinsip dan moral. Oleh karena itulah mengapa Poirier tidak mau diadu dengan Chandler. Itu setidaknya yang saya pikirkan," sambung Gaethje.
Gaethje juga menyoroti sikap Dana White yang dinilai tak etis terhadap Poirier dan Ferguson beberapa waktu yang lalu.
Seperti diketahui, Poirier dan Ferguson sejatinya ngebet saling bertemu pada UFC 256 lalu.
Sayang, saat semua orang sudah terpompa dengan duel tersebut, White justru menangkisnya.
Baca Juga: Sohib Khabib Sebut Conor McGregor di UFC 257 Bukan Conor McGregor
Akhirnya Ferguson mendapatkan lawan baru, sedangkan Poirier harus menunggu sampai bulan Januari untuk bertarung melawan Conor McGregor.
"Dia bukan hanya tidak peduli pada Poirier. Dia juga tidak peduli pada Ferguson. Dia tidak peduli dengan setiap petarung yang ingin melakukan hal yang benar atas nama integritas olahraga ini," klaim Gaethje.
"Kenyataannya, Anda ingat bagaimana marahnya Ferguson dan Poirier saat mereka batal berduel? Masalahnya mereka (UFC) malah melemparnya ke publik. Sebagai petarung yang juga pegawai, saya jelas tidak suka akan hal ini."