Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sepeninggal Khabib, UFC Jadi Berantakan karena Dana White

By Fiqri Al Awe - Selasa, 2 Februari 2021 | 15:00 WIB
Presiden UFC, Dana White (kanan) dan mantan jagoannya, Khabib Nurmagomedov (kiri). (TWITTER.COM/SPORTSUSA_NET)

JUARA.NET - Justin Gaethje menilai ketidakjelasan divisinya sepeninggal Khabib Nurmagomedov terjadi karena kesalahan Presiden UFC, Dana White.

Pensiunnya Khabib Nurmagomedov dari UFC pada bulan Oktober lalu sepertinya bakal membuat kelas ringan menjadi bernasib tidak jelas.

Saat ini saja, UFC bahkan belum berani melepas gelar dari Khabib Nurmagomedov yang kukuh memutuskan pensiun.

Di sisi lain, jagoan nomor satu di daftar peringkat kelas ringan, Dustin Poirier, justru menolak untuk menggelar duel perebutan gelar melawan Michael Chandler.

Merasa lebih superior, jagoan yang pernah dikalahkan Khabib ini menyarankan UFC menggelar duel Chandler dengan Oliveira terlebih dahulu.

Baca Juga: Dustin Poirier Mundur dari Perebutan Gelar UFC, Malah Sarankan Duel Ini

Keadaan ini jelas bukan situasi yang baik bagi kelas ringan UFC.

Sadar betul akan hal itu, Justin Gaethje mengklaim kondisi ini terjadi karena kesalahan yang dilakukan Presiden UFC, Dana White.

"Akar dari masalah ini karena tingkah Dana White," klaim Gaethe dilansir Juara.net dari MMA Junkie.

"Dia seperti berusaha menghancurkan Dustin Poirier dan Tony Ferguson. Dia bilang kepada Anda semua: 'Saya akan membawa Chandler dan dia akan menjadi cadangan untuk duel empat bulan yang lalu, duel Khabib saya'."

"Kami semua adalah manusia, kami punya prinsip dan moral. Oleh karena itulah mengapa Poirier tidak mau diadu dengan Chandler. Itu setidaknya yang saya pikirkan," sambung Gaethje.

Gaethje juga menyoroti sikap Dana White yang dinilai tak etis terhadap Poirier dan Ferguson beberapa waktu yang lalu.

Seperti diketahui, Poirier dan Ferguson sejatinya ngebet saling bertemu pada UFC 256 lalu.

Sayang, saat semua orang sudah terpompa dengan duel tersebut, White justru menangkisnya.

Baca Juga: Sohib Khabib Sebut Conor McGregor di UFC 257 Bukan Conor McGregor

Akhirnya Ferguson mendapatkan lawan baru, sedangkan Poirier harus menunggu sampai bulan Januari untuk bertarung melawan Conor McGregor.

"Dia bukan hanya tidak peduli pada Poirier. Dia juga tidak peduli pada Ferguson. Dia tidak peduli dengan setiap petarung yang ingin melakukan hal yang benar atas nama integritas olahraga ini," klaim Gaethje.

"Kenyataannya, Anda ingat bagaimana marahnya Ferguson dan Poirier saat mereka batal berduel? Masalahnya mereka (UFC) malah melemparnya ke publik. Sebagai petarung yang juga pegawai, saya jelas tidak suka akan hal ini."

"Ini sungguh tidak keren. Anda tidak ingin hal ini keluar ke publik. Karena itulah Poirier tidak mau bertarung dengan Chandler," tutupnya.

Menariknya, melihat kesalahan demi kesalahan White, Gaethje sendiri tetap tidak kecewa pada UFC.

Karena yang terpenting adalah Gaethje dapat bertarung di ajang terbaik dan mengikuti permainan ajangnya adalah cara ia menjadi pegawai yang baik.

"Saya senang, saya tidak kecewa. Saya tidak mau bertarung di tempat yang lain. Ajang ini akan mempertontonkan skill Anda di level tertinggi. Saya akan mencoba menjadi pegawai yang baik," pungkas Gaethje. 

Baca Juga: VIDEO - Begini Awal Pertemuan Bos UFC dengan Khabib Nurmagomedov

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P