Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Ayah masih jadi tukang kritik paling kejam bagi saya, tetapi hal itu sungguh luar basa," ujar Barnett.
"Karena dia marah saat saya menurunkan tangan kala melepas spinning hook kick itu."
"Ayah mungkin sudah tak ada lagi di sana, tetapi dia masih ada di sana. Apalagi dia bersama saya."
"Saya tahu di dalam hatinya ayah berkata: 'Ya', tetapi yang keluar seperti: 'Seharusnya seperti ini dan itu'."
"Dia adalah seorang ayah pada akhirnya," sambung Barnett menceritakan ayahnya yang kini sudah tak menemaninya langsung berduel usai terkena stroke.
Terlepas dari hal itu, Barnett kini menggotong rekor di angka 22 kali menang dan tujuh kali kalah.
Baginya performanya kian menanjak setelah jagoan UFC yang gemar berjoget itu mulai lebih serius dalam berlatih.
"Sekarang, saya berlatih selayaknya petarung sungguhan dan hasilnya kian terasa," katanya.
Baca Juga: UFC 268 Menyibak Tabir, Kamaru Usman Hanyalah Manusia Biasa