Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hanya dalam waktu sekitar 3 menit di ronde pertama, Chimaev menamatkan perlawanan Li dengan kuncian rear-naked choke.
Tampak begitu mudah mengobrak-abrik kelas welter dan kelas menengah UFC, Chimaev pun sudah berani sesumbar menantang juara dua divisi tersebut, yakni Kamaru Usman dan Israel Adesanya.
Legenda UFC yang kini menjadi pengamat dan komentator, Daniel Cormier, punya jawaban soal mengapa Chimaev begitu gampang melewati pertarungan-pertarungannya di kelas welter serta menengah UFC.
"Dia berlatih dengan petarung kelas berat ringan," ujar Cormier seperti dikutip Juara.net dari MMA Island.
Baca Juga: Khamzat Chimaev Klaim Jagoan Nomor Satu UFC Sudah Masuk Perangkapnya
"Soalnya hanya petarung kelas berat ringan yang benar-benar bisa mengatasi intensitasnya," lanjut Cormier berkomentar.
Di Swedia, Chimaev memang paling sering berlatih bareng Alexander Gustafsson, yang pada 2013 pernah membuat Jon Jones babak belur dalam perebutan sabuk juara kelas berat ringan UFC.
Pantas dicatat, petarung kelas berat ringan memiliki bobot 93 kg sementara kelas welter 77 kg dan kelas menengah 84 kg.