Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Direktur Tim Pramac Racing, Fonsi Nieto, punya teori menarik soal Ducati yang selalu dicecar komplain oleh pabrikan MotoGP lainnya.
Nieto sendiri yang mengakui bahwa Ducati sering mendapatkan komplain dari pabrikan lainnya.
Menurutnya, masalah teknis jadi yang paling sering menuai komplain.
Seperti baru-baru ini, kemenangan Francesco Bagnaia pada MotoGP Spanyol 2022 juga mendapatkan sorotan.
Tekanan ban motor dari pembalap asal Italia tersebut dinilai sedikit berada di bawah batas regulator.
Menariknya, Nieto justru punya teori menarik dari komplain-komplain yang menyerang Ducati.
Dilansir Juara.net dari Tuttomotoriweb.it, Nieto menganggap bahwa komplain tersebut adalah bentuk ketakutan dari pabrikan di MotoGP lainnya.
"Pabrikan lain takut pada Ducati," tukas Fonsi Nieto dilansir Juara.net dari Motosan.es.
"Hal itu terjadi beberapa waktu lalu."
"Di komite selalu ada komplain soal inovasi dari Ducati, misalnya whole front system dari sepeda motor."
Baca Juga: KTM Bantah Jiplak Ducati Jadi Penyebab Kemerosotan di MotoGP 2022
"Soal hal teknis, semua selalu komplain kepada Ducati," sambungnya.
Nieto menanggapi komplain semacam itu dengan sabar.
Dia malah merasa senang jika Ducati panen komplain pada ajang MotoGP.
Baginya, komplain adalah pertanda bahwa timnya melakukan kerja yang bagus.
"Jujur saja, hal ini malah membuat saya senang," ujar Nieto.
"Karena semua itu artinya kami melakukan kerja yang bagus," tambah mantan pembalap yang juga keponakan dari legenda MotoGP, Angel Nieto, tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh Nieto, Ducati memang cukup sering mendapatkan komplain.
Beberapa komplain yang sempat tertuju ke Ducati antara lain masalah bagian winglets, beberapa bagian aerodinamic fairing, dan bagian spoiler belakang.
Soal masalah tekanan ban, Nieto menegaskan bahwa Ducati tidak menyalahi aturan.
"Sekarang, jika Anda dalam tekanan, maka mereka tak bisa memberi Anda sanksi," tuturnya.
Baca Juga: Fabio Quartararo Terbukti Bisa Juara dengan Motor Yamaha yang Inferior dari Ducati
"Mereka sedang membuatnya untuk musim depan."
"Jika kami membalap dalam kondisi hujan seperti di Indonesia dan Prancis, maka akan ada 10 sepeda motor yang tekanan bannya rendah," pungkas Nieto.
Teori dari Nieto ini memang cukup masuk akal.
Pasalnya, Ducati layak ditakuti rivalnya karena tengah tampil menjanjikan pada pergelaran MotoGP 2022.
Menangi empat dari tujuh balapan yang sudah digelar, kini Ducati nyaman berada di puncak klasemen sementara pabrikan terbaik.
Baca Juga: Formasi MotoGP Musim Depan, Joan Mir ke Honda, Jack Miller ke KTM!