Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Kylian Mbappe melontarkan kata-kata pedas dalam wawancara khusus yang membuat sejumlah pemain PSG mengamuk.
Enam pemain Paris Saint-Germain (PSG) marah dan komplain ke presiden klub Nasser Al-Khelaifi.
Melalui L'Equipe, Mbappe menyatakan bahwa PSG adalah klub pemecah belah yang cenderung menarik gosip.
Pemain yang telah berada di PSG sejak 2017 itu juga menyebut klub dengan seluruh isinya tersebut mungkin telah mencapai batas tertinggi mereka.
"Bermain untuk PSG tak banyak membantu saya karena ini adalah tim yang penuh dengan perpecahan. Tentu saja, selalu ada gosip, tapi itu tak mengganggu saya karena saya tahu apa yang saya lakukan," tegas Mbappe.
Baca Juga: Harganya Sulit Ditembus, Cuma 3 Klub Ini yang Digadang Mampu Rekrut Kylian Mbappe
Mbappe juga menyatakan bahwa rekan-rekannya di klub juara Liga Prancis itu tak membantu atau mendukung ambisinya untuk meraih Ballon d'Or.
Padahal, striker keturunan Kamerun itu adalah peraih sepatu emas Ligue 1 untuk kelima kalinya secara beruntun.
Dia selalu menjadi top scorer dari musim 2018-2019 hingga 2022-2023.
Yang tak kalah menarik dan emosional adalah pernyataan Mbappe tentang kegagalan PSG menjuarai Liga Champions.
Klub kaya-raya itu tak pernah bisa meraih trofi kompetisi Eropa yang sangat prestisius tersebut sejak dari format lama hingga sekarang.
Ketika sebuah kesempatan emas datang pada musim 2019-2020, PSG kalah 0-1 dari Bayern Muenchen dalam final di Estadio da Luz, Lisbon.
Mbappe sangat kecewa terhadap kekalahan itu, terutama ketika mengingat Marquinhos yang tak mau memberi umpan tarik, padahal sudah berdiri bebas di depan gawang Bayern.
Liga Champions adalah satu-satunya trofi yang paling diinginkan PSG saat ini.
Mbappe menyebut, kegagalan konsisten PSG di panggung Eropa harus dijawab oleh mereka yang membangun tim di hierarki Parc des Princes.
Baca Juga: Bos PSG Ultimatum Mbappe, Beredar Deal Rp 5 Triliun ke Real Madrid, Messi Sempat Bujuk ke Barcelona
Bintang Prancis itu akhir-akhir ini memang menjadi sorotan tajam, terutama dari bos besarnya, Al-Khelaifi.
Mbappe memilih untuk tak menandatangani perpanjangan satu tahun dalam kontraknya, yang berarti dia akan berstatus free agent dalam waktu 12 bulan.
Real Madrid disebut-sebut sebagai destinasi paling memungkinkan baginya.
Namun, manajemen PSG bersikeras bahwa striker berusia 24 tahun itu tak akan pernah diizinkan pergi dengan sia-sia atau gratis.
"Kami ingin dia bertahan di klub. Kalaupun ngotot hengkang, dia tak bisa pergi dengan gratis. Sudah ada kesepakatan lisan dan dia telah menyampaikannya dalam sebuah wawancara," ungkap Al-Khelaifi, sebagaimana dikutip dari The Mirror.
"Saya sangat terkejut mendengar dia telah memutuskan untuk pergi secara gratis."
Pengusaha asal Qatar itu menambahkan, "Sangat mengecewakan karena Mbappe adalah pemain fantastis, gentleman, tapi pergi dengan gratis. Itu menghina klub terbesar di Prancis, itu bukan dia. Ketika saya mendengar berita itu, saya kaget dan kecewa."
Al-Khelaifi sebenarnya sudah putus asa menghadapi Mbappe.
Menurutnya, jika pemain itu tak ingin menandatangani kontrak baru, maka pintu keluar terbuka baginya.
"Tak ada pemain, bahkan saya, yang lebih besar dari klub. Ini sangat jelas. Berdasarkan standar sepak bola, tak pernah terlihat ada pemain terbaik di klub yang pergi secara gratis. Itu tidak terjadi begitu saja," tandasnya.
PSG telah memulai perekrutan dengan menggaet Marco Asensio dan Milan Skriniar dengan status bebas transfer serta Manuel Ugarte dari Sporting Lisbon.
Terakhir ada pula Lee Kang-in dari Mallorca.
PSG menghabiskan 22 juta euro untuk mendapatkannya.
Lee Kang-in menjadi pemain Korea Selatan pertama dalam sejarah yang bermain untuk PSG.
Kontrak gelandang kelahiran 2001 itu dengab Le Parisien valid sampai musim panas 2028.
Al-Khelaifi telah memperingatkan, terlepas dari kekayaan PSG, Mbappe harus melihat rekan satu timnya dijual jika dia tak keluar di musim panas ini saat klub bersiap untuk mengurangi kerugian.