Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Dikombinasikan dengan tidak dapat melakukan rehabilitasi dan pelatihan yang tepat untuk bersiap-siap untuk acara level 1000 mereka."
"Ironisnya kami masih belum menerima hadiah uang dari Indonesia yang seharusnya sudah ada di akun pemain Oh ironisnya," tulis Axelsen sembari mengunggah gambar berisi aturan regulasi BWF soal uang hadiah turnamen.
Meski Axelsen mengadu pada BWF, nama Indonesia yang disebut pun lantas membuat Federasi Bulu Tangkis Indonesia, PP PBSI ikut terseret dalam masalah.
Terkait masalah ini, PBSI pun akhirnya mengklarifikasi jika mereka telah menunaikan kewajibannya pada BWF lima hari lebih cepat.
Sehingga masalah ini tidak ada kaitannya dengan PBSI, karena penyaluran hadiah menjadi tugas BWF.
"Saya sebagai kabid Humas dan Media PP PBSI menyampaikan bahwa distribusi pembagian prize money kepada juara sebuah turnamen adalah tugas Federasi Bulu Tangkis Dunia, dalam hal ini adalah BWF."
"Panitia penyelenggara Kapal Api Group Indonesia Open 2023 melalui PP PBSI sudah menunaikan semua kewajiban dan tanggung jawab kepada BWF pada 5 Juli 2023 atau lima hari lebih cepat sebelum batas waktu yang ditentukan."
"Dan BWF juga sudah mengkonfirmasi telah menerimanya."
"Jadi, kamu berharap PP PBSI tidak lagi dilibatkan dalam polemik yang terjadi dan semoga isu ini tidak menjadi bola liar," terang Broto Happy selaku kabid Humas dan Media PP PBSI.
Dengan begini, perkara hadiah uang tersebut akan menjadi persoalan BWF dan Viktor Axelsen selaku atlet yang belum mendapatkan haknya.