Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Dalam masa jayanya pada selang 1985-1989, legenda tinju kelas berat, Mike Tyson, begitu menyeramkan.
Pada periode itu, Tyson sempat mengukir rekor tak terkalahkan 37-0.
Iron Mike juga tercatat membuat sejarah menjadi juara dunia kelas berat termuda dalam usia 20 tahun 145 hari pada 22 November 1986.
Tepat hari ini pada 36 tahun yang lalu, ada sebuah pertarungan yang menjelaskan kengerian yang ditebar Si Leher Beton.
Mike Tyson membuat seorang juara kehilangan sabuknya dengan sangat cepat.
Pada tanggal 1 Agustus 1987, Tyson menghadapi juara IBF, Tony Tucker, di Las Vegas Hilton.
Saat itu Tyson yang masih berusia 21 tahun sudah memegang sabuk juara WBC dan WBA.
Sabuk WBC diperolehnya dengan meng-KO Trevor Berbick di ronde 2 (22/11/1986).
Berselang kurang dari 4 bulan, Tyson menyusul merebut sabuk juara WBA setelah menang angka mutlak atas James Smith (7/3/1987).
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Petaka Manusia Langka yang Bisa Imbangi Chris John
Jika menang melawan Tony Tucker, Tyson akan menjadi juara dunia sejati yang memegang sabuk WBC, WBA, dan IBF.
Tucker, yang 7 tahun lebih tua daripada Tyson, bukan lawan sembarangan.
Dia tak terkalahkan di tinju profesional selama 8 tahun dengan rekor 34 kali menang dan sekali no contest.
Petinju berjulukan TNT ini juga baru menjadi juara IBF pada 30 Mei 1987.
Tucker menjadi raja IBF setelah di ronde ke-10 meng-KO Buster Douglas, lawan yang kelak menjadi orang pertama yang mampu mengalahkan Mike Tyson.
Kendati demikian, Tucker sama sekali tidak diunggulkan menang karena publik merasa Tyson sedang ganas-ganasnya.
Diperkirakan tidak bakal ada yang bisa menghentikannya.
Yang terjadi kemudian, Tucker memang dikalahkan Tyson.
Walaupun unggul jangkauan sampai lebih dari 30 cm, Tucker kalah dalam volume mendaratkan pukulan.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Final Pertama Piala Dunia, Pendahulu Lionel Messi Dipermak Tetangga
Dia hanya memasukkan 174 pukulan dari 452 upaya (38%) sedangkan Tyson mendaratkan 216 dari 412 pukulan (52%).
Tucker mampu memaksa pertarungan berjalan sampai 12 ronde.
Dia juga sempat mendaratkan satu uppercut kiri yang telak di ronde pertama.
Namun, Tyson kemudian membuat pertarungan secara keseluruhan berlangsung berat sebelah.
Tyson akhirnya dinyatakan menang angka mutlak dengan skor 119-111, 118-113, 116-112.
Dengan kemenangannya, Mike Tyson menjadi petinju kelas berat pertama yang bisa menguasai sabuk WBA, WBC, dan IBF secara bersamaan.
"Tucker adalah petarung yang luar biasa tetapi itu adalah masanya saya," kata Tyson kepada The Ring.
"Saya tidak memberinya kesempatan untuk bernapas."
"Tidak ada jalan bagi dia untuk bergerak leluasa dan balas memukul karena saya menguasainya," lanjut Si Leher Beton.
Di lain pihak, Tony Tucker mendapatkan reputasi yang tidak diinginkan menyusul kekalahan tersebut.
Dia menjadi juara dunia kelas berat yang paling sebentar memegang sabuk juara.
Tucker menjadi juara IBF hanya selama total 64 hari.