Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - UFC memberikan pentas buat jagoan terbaiknya melakukan debut pada hari ini tepat 15 tahun yang lalu, 9 Agustus 2008.
Jon Jones baru sekitar 4 bulan menekuni MMA saat tawaran untuk melakukan debut di UFC datang.
Jagoan yang kelak menjadi juara kelas berat ringan dan kelas berat itu diminta menggantikan Tomasz Drwal untuk melawan Andre Gusmao di gelaran UFC 87.
Jones menerima tawaran itu dan dia hanya punya waktu sekitar 2 minggu untuk melakukan persiapan.
Seperti Jon Jones, Andre Gusmao juga debutan.
Sebelum UFC 87, Gusmao memiliki rekor 4-0 sedangkan Jones 6-0.
Namun, Gusmao lebih diunggulkan untuk meraih kemenangan.
Dia dianggap sebagai prospek besar karena merupakan anak didik legenda UFC, Renzo Gracie.
Tak pelak, Jones pun merasa tidak tenang menjelang penampilannya melawan Gusmao.
"Saya sama sekali tidak gugup," kata Jones seperti dikutip dari MMAJunkie.
"Tetapi, ada perasaan sedikit tidak siap."
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Wanita Pertama dari Negara Muslim Jadi Juara Olimpiade
"Biasanya menjelang pertarungan, saya merasa sangat siap, badan dan pikiran saya menjadi satu unit."
"Tetapi, di pertarungan itu, saya menghadapi orangnya Renzo Gracie."
"Ada Wanderlei Silva di ruang ganti, ada Matt Serra, Renzo Gracie sendiri keluar masuk ruangan."
"Ada begitu banyak kamera mengarah ke muka saya, jadi saya tidak bisa benar-benar mendapatkan perasaan yang enak."
"Saya tidak sefokus ketika bertarung di ajang-ajang yang lebih kecil."
Di menit-menit awal pertarungan, Jones tidak bertarung dengan bagus.
"Jadi, perlu sedikit waktu untuk saya merasa nyaman," lanjut jagoan berjulukan Bones ini.
"Semakin sering saya mendaratkan pukulan, semakin sering saya menghindari serangannya, kreativitas saya semakin mengalir."
Jon Jones kemudian membulan-bulani Andre Gusmao dari segala sudut dengan serangan-serangan yang tidak biasa.
Jones memperlihatkan kreativitasnya dengan melancarkan serangan sikut berputar dan tendangan berputar.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Pesepak Bola Paling Tua Menangi Medali Olimpiade
Setelah bertarung selama 3 ronde, Jones akhirnya dinyatakan menang angka mutlak dengan skor yang telak.
Tiga juri memberikan skor 30-27, 29-28, 30-27 untuk kemenangan jagoan kelahiran 19 Juli 1987 itu.
"Kemenangan itu sangat berarti untuk saya," kata Jon Jones.
"Hasil itu memperlihatkan saya bisa melakukan ini."
"Banyak orang meragukan saya. Mereka bilang: 'Jon tangguh, tetapi dia belum melawan siapa-siapa'."
"Sekarang mereka tidak bisa lagi mengatakan hal itu."
Jon Jones kemudian menjadi jagoan yang sangat dominan di UFC.
Dia praktis tidak terkalahkan karena satu-satunya hasil minor yang diperolehnya di UFC hanya gara-gara kesalahan melancarkan serangan yang ilegal.
Jones tercatat menjadi juara UFC termuda sepanjang sejarah saat merebut sabuk kelas berat ringan dalam usia 23 tahun 242 hari pada 2011.
Sampai sekarang Jones masih memegang rekor paling banyak mempertahankan gelar di UFC (11 kali) serta paling banyak melakoni laga perebutan sabuk juara (15).
Sekarang Jones dinobatkan sebagai jagoan nomor satu UFC dengan menempati ranking teratas dalam peringkat pound-for-pound.